Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Ini, Israel-Iran Siap Lakukan Deeskalasi

KOMPAS.com - Israel dilaporkan melakukan serangan terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) dini hari. Hanya saja, reaksi Iran yang terkendali menunjukkan kedua belah pihak berupaya melakukan deeskalasi (tindakan mengurangi konflik).

Meski demikian, para analis menyatakan bahwa situasi saat ini masih cukup berbahaya. Ada kekhawatiran selama beberapa minggu terakhir bahwa permusuhan antara Israel dan Iran bisa meluas menjadi perang habis-habisan.

Pada 1 April 2024, Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus hingga menewaskan tujuh anggota pasukan Garda Revolusi, termasuk komandan utamanya untuk Iran dan Lebanon, dan membuat marah Iran serta meresahkan sekutu Barat Israel.

Dikutip dari AFP, Iran yang tidak mengakui Israel, menanggapinya dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal untuk menyerang Israel dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tetapi, semuanya sebagian besar ditembak jatuh oleh Israel dan sekutunya, dan serangan Israel pada Jumat malam dipandang sebagai pembalasan terhadap Teheran.

Media pemerintah Iran melaporkan ledakan di provinsi tengah Isfahan dan para pejabat Iran yang dikutip oleh New York Times mengatakan serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak kecil yang kemungkinan diluncurkan dari dalam Iran.

Tidak ada indikasi bahwa serangan yang dilaporkan ditujukan terhadap lokasi program nuklir Iran yang kontroversial, meskipun provinsi Isfahan diketahui menjadi lokasi instalasi atom utama.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan tidak ada kerusakan pada situs atau fasilitas atom Iran.

Sementara itu, masyarakat Iran menyadari laporan di TV pemerintah yang tampaknya berniat meminimalkan dampak serangan tersebut dan para wartawan menekankan bahwa kehidupan sehari-hari tetap berjalan seperti biasa di pusat regional Isfahan.

"Tampaknya kita berada pada momen ketika kedua belah pihak berusaha untuk keluar dari siklus eskalasi yang ada saat ini, dengan Israel melakukan serangan yang sangat terbatas untuk menunjukkan respons terhadap serangan Iran dan Teheran dengan cepat mengecilkan insiden tersebut agar tidak dipaksa untuk merespons," ungkap Julien Barnes-Dacey, direktur program Timur Tengah dan Afrika Utara di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa.

"Untuk saat ini, tidak ada pihak yang menginginkan perang langsung," terangnya kepada AFP.

Namun dia memperingatkan masih ada bahaya konfrontasi yang lebih luas, dan masih belum jelas apakah tindakan semalam tersebut mewakili tanggapan Israel sepenuhnya.

Diketahui, ketegangan masih tinggi di perbatasan Lebanon-Israel antara Israel dan kelompok Hezbollah Lebanon yang didukung Iran dan risikonya tetap ada bahwa Israel masih bisa melancarkan serangan baru di Gaza dan di Rafah.

"Meskipun kita mungkin sudah keluar dari siklus eskalasi ini, perang regional yang lebih luas masih terus berlangsung dan tetap lebih panas dari sebelumnya," jelas dia.

Meskipun serangan Iran terhadap Israel bersifat massal pada pekan lalu, intersepsi terhadap senjata yang masuk menyebabkan kerusakan yang ditimbulkan sangat terbatas, dengan satu pangkalan militer menjadi salah satu dari sedikit sasaran yang mengalami kerusakan ringan.

Sedangkan beberapa laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan instalasi militer non-nuklir di Isfahan adalah sasaran utama serangan Israel terhadap Iran.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/19/185836170/saat-ini-israel-iran-siap-lakukan-deeskalasi

Terkini Lainnya

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Beruang Liar di California Terobos Rumah demi Curi Sebungkus Oreo

Global
Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Militer China Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan Secara Paksa

Global
Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Keluarga Tawanan Israel Minta Netanyahu Terima Rencana Biden

Global
Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke