Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga Gaza Gunakan Panel Surya untuk Menyalakan Pompa Sumur dan Hasilkan Air Bersih

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Seorang pria di Gaza menggunakan panel surya untuk menyalakan pompa air sumur serta membersihkan airnya. Hal ini dilakukan karena di Jalur Gaza mengalami kesulitan air bersih.

Menurut Mohammed Assalia kepada ABC News, ia mampu mengisi air bersih dari sumur sebanyak 6.500 liter dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan air bersih.

"Beberapa orang juga menggunakan kursi roda untuk mengangkut air yang mereka isi," ujarnya dikutip dari ABC News pada Jumat (12/4/2024).

Ketika sumber daya menjadi semakin langka, Assalia mengatakan dia sekarang mencari cara untuk menjangkau lebih banyak orang di wilayah yang paling terkena dampak di Jalur Gaza.

Tingginya biaya yang terkait dengan proyek ini dapat menghambat kemampuannya untuk melakukannya tanpa bantuan.

"Dengan adanya sumur bertenaga surya di rumah saya, setidaknya 1.000 orang merasakan manfaat dan menerima air bersih setiap hari," tutur Assalia.

"Sekarang orang-orang dari lingkungan lain telah memanfaatkannya dan kami berusaha membantu lebih banyak dengan mengoperasikan sumur sebanyak mungkin," jelas dia.

Ia menjelaskan telah mengoordinasikan sekelompok orang untuk membantu proyeknya, memanfaatkan keahlian masing-masing orang.

Yakni Khalil Samara (seorang insinyur energi alternatif), Mohammed Hajj-Ali (seorang tukang las yang memasang dasar panel surya) dan Masoud Nabhan (seorang tukang ledeng yang berpengalaman dalam memperbaiki sumur).

Dia mengadakan penggalangan dana untuk mengatasi kenaikan biaya panel surya dan bahan-bahan yang dia butuhkan. Meski tersedia tetapi harganya sekitar empat kali lipat dari jumlah sebelum perang.

"Semua material yang dibutuhkan saat ini tersedia di sini di Utara Gaza, Perusahaan Al-Yazji untuk energi surya dan perusahaan lain masih memiliki material. Namun, material tersebut menjadi sangat mahal. Contohnya adalah panel surya 535 watt. dulunya $192 (Rp 3 juta). Sekarang harganya $657 (10,5 juta)," kata Assalia.

Jadi sejak perang di Gaza, kekurangan dan kontaminasi telah menghambat akses layanan kesehatan, sehingga menciptakan krisis air.

"Akses terhadap air bersih dalam jumlah yang cukup adalah masalah hidup dan mati. Anak-anak di Gaza hanya mempunyai sedikit air bersih," kata direktur eksekutif UNICEF Catherine Russell pada bulan Desember.

Pada bulan Februari, UNRWA melaporkan bahwa sekitar 70 persen penduduk Gaza meminum air yang mengandung garam atau air yang terkontaminasi.

UNICEF mengatakan pada saat itu setidaknya setengah dari fasilitas air dan sanitasi di Gaza telah hancur atau rusak.

Karena itu, masyarakat di Gaza harus bergantung pada proyek-proyek akar rumput seperti yang dilakukan kelompok Assalia.

Saat memulai, ia mengatakan bahwa ia menggunakan tabungannya sendiri untuk mengoperasikan sumur air bagi tetangganya.

"Sebagian besar sumur tidak bisa berjalan karena kekurangan listrik dan rusaknya infrastruktur," katanya.

"Jadi saya menghubungi seorang insinyur energi alternatif dan saya memintanya untuk menyalakan sumur pribadinya dengan energi surya. Saya membayarnya $107 (Rp 1,7 juta)," jelas dia.

"Saya tidak menginginkan imbalan apa pun, yang saya inginkan hanyalah membantu rakyat saya," ungkapnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/12/132734170/warga-gaza-gunakan-panel-surya-untuk-menyalakan-pompa-sumur-dan-hasilkan

Terkini Lainnya

Hezbollah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

Hezbollah: Jika Israel Ingin Perang Habis-habisan, Kami Siap

Global
Pria Bersenjata Serang Kedubes AS di Beirut, Baku Tembak Hingga Berlumuran Darah

Pria Bersenjata Serang Kedubes AS di Beirut, Baku Tembak Hingga Berlumuran Darah

Global
Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Internasional
Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke