Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kepala Badan PBB untuk Palestina Tak Berniat Mundur

Ini menyusul tuduhan bahwa beberapa anggota stafnya ikut serta dalam serangan yang dipimpin oleh Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober lalu.

Badan PBB ini memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza dan sejak tuduhan itu muncul, meski beberapa negara donor telah menangguhkan pendanaannya.

Dilansir dari Reuters, UNRWA telah meluncurkan sebuah investigasi dan memberhentikan staf yang dituduh terlibat dalam serangan tersebut.

Namun, Israel mengumumkan larangan visa bagi pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, karena komentarnya baru-baru ini yang menyangkal bahwa serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober adalah anti-Semit.

Pakar independen yang ditunjuk PBB, Francesca Albanese, pekan lalu mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan deskripsi Presiden Perancis Emmanuel Macron tentang serangan tersebut.

Macron sebelumnya menyebut serangan sebagai pembantaian anti-Semit terbesar di abad ini.

"Tidak," tulis Albanese dalam bahasa Perancis di platform media sosial X. "Para korban 7/10 tidak dibunuh karena ke-Yahudi-an mereka, melainkan sebagai respons terhadap penindasan Israel."

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dan Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel menyebut komentar itu keterlaluan dan mengatakan bahwa dia sekarang ditolak masuk ke Israel.

Otoritas imigrasi telah diinstruksikan untuk tidak memberikan visa kepada orang Albania, tambah mereka, dan juga menyerukan pemecatannya.

Sebagai tanggapan, Albanese menulis di X:

"Israel menolak saya masuk bukanlah berita baru."

Dia mengatakan bahwa semua pelapor khusus untuk wilayah Palestina yang diduduki telah ditolak masuk oleh Israel sejak 2008.

"Hal ini tidak boleh menjadi pengalih perhatian dari kekejaman Israel di Gaza, yang mencapai tingkat kengerian baru dengan pengeboman orang-orang di daerah aman di Rafah," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/13/113000370/kepala-badan-pbb-untuk-palestina-tak-berniat-mundur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke