Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menlu Uganda Sebut Warganya Meninggal karena Kelaparan sebagai "Idiot"

KAMPALA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Uganda Henry Oryem Okello menyebut warganya yang meninggal karena kelaparan sebagai "idiot".

Hal itu dia ungkapkan dalam postingan di media sosial X pada 24 Januari 2024. Tentu, postingan itu membuat marah warganya.

Warga berpendapat bahwa kelaparan di wilayahnya disebabkan oleh masalah-masalah lain di luar kendali manusia, seperti masalah iklim dan distribusi.

Namun dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi NTV Uganda, Oryem Okello mengatakan kepada seorang reporter bahwa hanya orang bodoh, benar-benar idiot, yang bisa mati kelaparan di Uganda.

"Jika Anda bekerja keras, masih ada lahan di Uganda. Iklimnya baik meskipun ada perubahan iklim," kata dia, dikutip dari Mothership pada Selasa (30/1/2024).

"Jika kamu berusaha dua kali lipat untuk memastikan bahwa kamu keluar di pagi hari, kamu menggarap tanahmu, kamu menanam benih, kamu memelihara perkebunanmu, tentu saja, bagaimana kamu bisa gagal mendapatkan makanan?" imbuhnya.

Pada 2022, Uganda mengalami kekeringan parah yang melanda wilayah timur laut Karamoja.

Meski demikian, pandangan dari Menlu Uganda tersebut tidak pantas. Banyak warganet yang mengkritik Oryem Okello yang meremehkan isu lingkungan dan ekonomi yang melanda Uganda.

Seorang warga Uganda bernama Moses Aleper mengatakan, pandangan Oryem Okello tidak benar dan sangat disayangkan datang dari seorang menteri yang sadar akan permasalahan di negara tersebut.

Aleper adalah legislator untuk wilayah Chekwii, yang merupakan bagian dari wilayah Karamoja yang terkena dampak.

Ia berkomentar bahwa meskipun ia berasal dari salah satu daerah paling produktif di Karamoja dengan curah hujan yang cukup, tapi wilayahnya sering kali mengalami gagal panen.

Jika gagal panen, dalam situasi tersebut menyebabkan warga sipil yang terkena dampak kelaparan.

Ia mencatat bahwa isu-isu di luar kendali manusia, seperti perubahan iklim, dapat menyebabkan kelaparan di wilayah tersebut.

Diketahui, kemiskinan membatasi akses warga sipil untuk mendapatkan makanan bergizi.

Menurut Program Pangan Dunia, kemiskinan membatasi akses masyarakat terhadap makanan bergizi meskipun Uganda memproduksi lebih banyak makanan daripada yang mereka konsumsi.

Ada sekitar 19,7 persen penduduk Uganda hidup di bawah garis kemiskinan, dan satu dari tiga anak sekolah tidak mempunyai makanan untuk dimakan selama sekolah.

Organisasi amal yang bekerja untuk mendukung warga sipil di Uganda contohnya Program Pangan Dunia (FAO), Hands for Hope, dan Save the Children.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/30/124900270/menlu-uganda-sebut-warganya-meninggal-karena-kelaparan-sebagai-idiot-

Terkini Lainnya

PBB: Banyak Pihak Desak Hamas Laksanakan Gencatan Senjata di Gaza Tanpa Syarat

PBB: Banyak Pihak Desak Hamas Laksanakan Gencatan Senjata di Gaza Tanpa Syarat

Global
[POPULER GLOBAL] WNI di Taiwan Didenda karena Daging Babi | Jet Ukraina Kenai Target di Rusia

[POPULER GLOBAL] WNI di Taiwan Didenda karena Daging Babi | Jet Ukraina Kenai Target di Rusia

Global
Narendra Modi Kembali Menangkan Pemilu, Apa Artinya bagi Dunia?

Narendra Modi Kembali Menangkan Pemilu, Apa Artinya bagi Dunia?

Internasional
Penantian 18 Tahun Mahmoud dan Fatima untuk Berhaji Pupus karena Tak Temukan Jalan Keluar dari Gaza...

Penantian 18 Tahun Mahmoud dan Fatima untuk Berhaji Pupus karena Tak Temukan Jalan Keluar dari Gaza...

Global
Saat Jemaah Haji Asal Amerika Berdoa Gencatan Senjata di Gaza Segera Tercapai...

Saat Jemaah Haji Asal Amerika Berdoa Gencatan Senjata di Gaza Segera Tercapai...

Global
Kelompok Bersenjata Serbu Desa Yargoje Nigeria, Tewaskan 50 Orang Tewas, Jarah Harta Benda

Kelompok Bersenjata Serbu Desa Yargoje Nigeria, Tewaskan 50 Orang Tewas, Jarah Harta Benda

Global
Hasil Pemilu Parlemen Eropa 2024: Partai Sayap Kanan Bergembira, Muncul Kejutan di Perancis

Hasil Pemilu Parlemen Eropa 2024: Partai Sayap Kanan Bergembira, Muncul Kejutan di Perancis

Global
Rancangan Gencatan Senjata di Gaza untuk 6 Minggu dan Bisa Diperbarui

Rancangan Gencatan Senjata di Gaza untuk 6 Minggu dan Bisa Diperbarui

Global
Swiss Sebut 90 Negara dan Organisasi Daftar Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Mengapa Rusia Tak Diundang?

Swiss Sebut 90 Negara dan Organisasi Daftar Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Mengapa Rusia Tak Diundang?

Global
Pejabat Hamas Desak AS Tekan Israel untuk Akhiri Perang di Gaza, Nyatakan Siap Berkompromi

Pejabat Hamas Desak AS Tekan Israel untuk Akhiri Perang di Gaza, Nyatakan Siap Berkompromi

Global
Bus Rombongan Peziarah di India Diserang, 10 Orang Tewas

Bus Rombongan Peziarah di India Diserang, 10 Orang Tewas

Global
3 Orang Tewas akibat Banjir dan Tanah Longsor di Vietnam

3 Orang Tewas akibat Banjir dan Tanah Longsor di Vietnam

Global
Raja Salman Perintahkan Tampung 1.000 Jemaah Haji Khusus dari Gaza

Raja Salman Perintahkan Tampung 1.000 Jemaah Haji Khusus dari Gaza

Global
Ini Alasan Menteri Kabinet Perang Israel Mundur dari Pemerintahan Netanyahu

Ini Alasan Menteri Kabinet Perang Israel Mundur dari Pemerintahan Netanyahu

Global
Warga China Pasang Poster Dewa dan Gambar Jimat agar Koper Tak Dicuri di Bandara

Warga China Pasang Poster Dewa dan Gambar Jimat agar Koper Tak Dicuri di Bandara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke