Kim kembali ke rumah dari perjalanan selama seminggu ke Rusia minggu lalu di mana ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dan ekonomi.
Pada Rabu (20/9/2023), Kim memberikan pengarahan kepada politbiro komite pusat partai yang berkuasa tentang kunjungannya.
Reuters, mengutip dari KCNA, menyebut para peserta mengeksplorasi cara-cara untuk secara praktis dan komprehensif mengimplementasikan hasil-hasilnya dan langkah-langkah jangka panjang yang konstruktif untuk mengembangkan hubungan dengan Rusia.
"Dia menekankan perlunya memperkuat kontak dan kerja sama yang erat di antara bidang-bidang yang relevan di antara kedua negara untuk memperluas dan mengembangkan kerja sama di setiap bidang secara menyeluruh," kata KCNA.
KCNA juga mengatakan bahwa perjalanan Kim menempatkan hubungan bilateral pada tingkat strategis baru sebagai tanggapan atas tuntutan era baru dan membawa perubahan radikal dalam situasi geo-politik dunia.
Seoul dan Washington telah menyatakan keprihatinannya bahwa Rusia mungkin mencoba untuk mendapatkan amunisi dari Korea Utara untuk menambah persediaan amunisi yang menipis di tengah-tengah perangnya di Ukraina.
Sementara Pyongyang mencari bantuan teknologi untuk program nuklir dan rudalnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, dalam sebuah pidato di hadapan Majelis Umum PBB, mengatakan bahwa jika Rusia membantu Korea Utara memajukan program persenjataannya sebagai imbalan atas bantuan dalam perang di Ukraina, itu akan menjadi provokasi langsung dan Seoul serta sekutunya tidak akan tinggal diam.
https://www.kompas.com/global/read/2023/09/22/160000370/politbiro-partai-komunis-korut-bahas-tindak-lanjut-kunjungan-kim-jong-un