Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jepang Putuskan Akan Mulai Buang Limbah PLTN Fukushima pada Kamis 24 Agustus

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengumumkan, pembuangan air limbah PLTN Fukushima ke Pasifik akan dimulai pada Kamis (24/8/2023).

Rencana Jepang tersebut sebelumnya telah dikhawatirkan oleh banyak pihak.

Ketakutan tersebut juga datang dari masyarakat Indonesia.

Pengkampanye energi dan iklim dari Greenpeace Indonesia, Didit Haryo Wicaksono, sempat menyebut bahwa niat Jepang membuang limbah nuklir itu sebagai rencana gila.

Rencana pembuangan limbah PLTN Fukushima terutama ditentang oleh para nelayan di Jepang sendiri dan mendapat protes dari Cgina.

Penjelasan PM Jepang

Jepang bersikeras bahwa pelepasan secara bertahap air dengan volume setara 500 kolam renang Olimpiade itu aman, sebuah pandangan yang didukung oleh badan atom PBB (IAEA).

"Kami akan meminta TEPCO untuk segera mempersiapkan dimulainya pelepasan air laut berdasarkan rencana yang telah disetujui oleh Otoritas Regulasi Nuklir, dengan pelepasan diperkirakan akan dilakukan pada tanggal 24 Agustus jika kondisi cuaca dan laut tidak menghalangi," kata Kishida pada Selasa (22/8/2023), dikutip dari AFP.

Dia berkata demikian setelah melakukan pertemuan dengan para menteri di Tokyo tentang PLTN Fukushima.

Dalam salah satu bencana atom terburuk di dunia, PLTN Fukushima-Daiichi luluh lantak akibat gempa bumi dan tsunami yang menewaskan sekitar 18.000 orang pada bulan Maret 2011.

Sejak saat itu, operator TEPCO telah mengumpulkan 1,34 juta ton air yang digunakan untuk mendinginkan sisa-sisa reaktor yang masih mengandung radioaktif tinggi, yang bercampur dengan air tanah dan hujan yang merembes masuk.

TEPCO mengatakan, bahwa air tersebut telah diencerkan dan disaring untuk menghilangkan semua zat radioaktif kecuali tritium, yang kadarnya jauh di bawah tingkat berbahaya.

Air ini sekarang akan dilepaskan ke lautan dengan kecepatan maksimum 500.000 liter per hari di lepas pantai timur laut Jepang.

Greenpeace Internasional sendiri mengatakan bahwa proses penyaringan tersebut cacat dan bahwa sejumlah besar bahan radioaktif akan disebarkan ke laut dalam beberapa dekade mendatang.

Namun, Tony Hooker, seorang ahli nuklir dari University of Adelaide, menepis hal itu sebagai penyebaran rasa takut.

"Tritium telah dilepaskan (oleh pembangkit listrik tenaga nuklir) selama beberapa dekade tanpa ada bukti dampak lingkungan atau kesehatan yang merugikan," kata Hooker kepada AFP.

IAEA mengatakan pada bulan Juli lalu, bahwa pelepasan tersebut akan memiliki dampak radiologis yang dapat diabaikan pada manusia dan lingkungan.

https://www.kompas.com/global/read/2023/08/22/102200970/jepang-putuskan-akan-mulai-buang-limbah-pltn-fukushima-pada-kamis-24

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke