25 Orang Tewas Akibat Kebakaran di Bangladesh, Ledakan Terdengar Beberapa Kilometer

CHITTAGONG, KOMPAS.com – Kebakaran dan ledakan besar di gudang penyimpanan di Sitakunda, Bangladesh, menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai ratusan lainnya.

Ratusan orang berdatangan untuk memadamkan api ketika beberapa kontainer meledak di lokasi, sebagaimana dilansir BBC, Minggu (5/6/2022).

Sejauh ini, belum diketahui penyebab kebakaran. Diperkirakan ada bahan-bahan kimia yang disimpan di beberapa kontainer di sana.

Rumah sakit di daerah itu sampai kewalahan dan telah menyerukan donor darah.

Banyak dari korban luka dilaporkan berada dalam kondisi kritis dengan luka bakar yang bervariasi, dari 60 persen hingga 90 persen.

"Ledakan itu melemparkan saya sekitar 10 meter dari tempat saya berdiri. Tangan dan kaki saya terbakar," kata sopir truk Tofael Ahmed kepada kantor berita AFP.

Seorang relawan mengatakan kepada AFP bahwa dia telah melihat banyak jenazah di dalam area yang terkena dampak kebakaran.

Ledakan itu begitu besar sehingga terdengar beberapa kilometer jauhnya dan menghancurkan jendela-jendela bangunan di dekatnya.

Seorang penjaga toko setempat mengatakan kepada wartawan bahwa ada puing yang terlempar setengah kilometer jauhnya dan mendarat di kolamnya.

Sitakunda berjarak sekitar 40 kilometer dari kota terbesar kedua di Bangladesh, Chittagong. Salah satu rumah sakit di kota itu dibanjiri korban.

Para korban luka juga termasuk pekerja gudang, petugas pemadam kebakaran, dan polisi, menurut media setempat.

Api masih menyala hingga Minggu pagi waktu setempat, beberapa jam setelah ledakan.

BBC melaporkan, kebakaran biasa terjadi di Bangladesh. Tahun lalu, sedikitnya 39 orang tewas setelah sebuah feri terbakar di selatan Bangladesh.

Pada awal 2021, sedikitnya 52 orang tewas dalam kebakaran pabrik di Rupganj dekat Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.

Tiga pekerja juga tewas pada 2020 setelah sebuah tangki minyak meledak di depot penyimpanan kontainer di Patenga, tidak jauh dari Chittagong.