Pergantian nama ini sekaligus mengubah ejaan bahasa Inggris nama negara Turkey dari tur-kiy menjadi tur-key-yay, dikutip dari World of Buzz pada Jumat (3/6/2022).
Turki ganti nama menjadi Turkiye setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan meluncurkan kampanye rebranding akhir tahun lalu.
Erdogan percaya bahwa nama Turkiye mewakili rakyatnya secara lebih otentik.
Dikatakan juga bahwa mereka tidak lagi ingin dikaitkan dengan kalkun yang dalam bahasa Inggris disebut turkey.
“Türkiye diterima sebagai merek utama untuk negara kita di tempat-tempat nasional dan internasional. Turkiye adalah representasi dan ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki,” kata Erdogan.
PBB kemudian menerima perubahan tersebut, dan menekankan bahwa negara-negara diizinkan untuk memilih bagaimana mereka ingin diperlakukan.
“Itu bukan masalah, bukan urusan kami untuk menerima atau tidak menerima. Negara bebas memilih cara mereka ingin diberi nama," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric.
"Itu tidak terjadi setiap hari tetapi bukan hal yang aneh jika negara-negara mengubah nama mereka.”
Sebelumnya, pada Januari 2020 Belanda berganti nama internasional dari Holland menjadi Netherlands, karena ingin menjauhkan citranya diri dari budaya narkoba rekreasi dan distrik lampu merah di Amsterdam.
https://www.kompas.com/global/read/2022/06/03/203000570/turki-ganti-nama-jadi-turkiye-begini-cara-bacanya