Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Isi Hutan Purba yang Ditemukan di Dasar Lubang Raksasa China

Penjelajah gua di China menemukan lubang menuju hutan purba besar tersembunyi ini pada 6 Mei. Lubang itu dalamnya 192 meter.

Untuk masuk ke hutan purba, para penjelajah harus turun lebih dari 100 meter ke dalam lubang, dilanjutkan perjalanan selama beberapa jam untuk mencapai dasarnya.

Tanaman-tanaman di hutan purba China itu tumbuh rapat dan setinggi bahunya, kata penjelajah.

Sebanyak tiga gua di dinding lubang juga ditemukan, yang diyakini terbentuk sejak awal evolusi lubang.

Spesies flora dan fauna yang belum ditemukan

Para peneliti mengatakan kepada AccuWeather, lubang semacam ini mungkin berisi spesies flora dan fauna yang belum ditemukan.

  • Global Forest Watch: Hancurnya Hutan di Dunia pada 2021 Lebih Besar dari Wilayah Inggris
  • Kebakaran Hutan Terbesar AS Terjadi di New Mexico, Api Dekati Las Vegas
  • Kisah Putri Elizabeth, Jadi Ratu Elizabeth II Saat di Puncak Pohon Hutan Kenya

Dia juga mengatakan, lubang yang baru dieksplorasi ini hampir pasti merupakan rumah hewan-hewan kecil seperti serangga yang saat ini tidak diketahui oleh para ilmuwan, menurut Washington Post.

Lubang ini dikenal sebagai tiankeng dalam bahasa China yang artinya "lubang surgawi".

Lubang-lubang seperti ini banyak ditemukan di China Selatan karena bentang alamnya yang disebut karst.

Karst terbentuk ketika air hujan melarutkan batuan dasar, kata Veni. Mereka terbuat dari jenis batuan terlarut seperti batu gamping.

Wilayah Guangxi ditambahkan ke daftar Warisan Dunia UNESCO pada 2007.

Topografinya yang unik meliputi formasi batuan dan jalur gua yang luas.

Di China ada Xiaozhai Tiankeng, lubang terbesar di dunia dengan kedalaman lebih dari 600 meter yang terletak di Taman Nasional Tiankeng Difeng, kota Chongqing.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/23/212800470/ini-isi-hutan-purba-yang-ditemukan-di-dasar-lubang-raksasa-china

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke