Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cuaca Ekstrem Eropa: Rekor Suhu Panas di Spanyol, sedangkan Jerman Dilanda Badai Ganas

BERLIN, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem terjadi di Eropa dengan sedikitnya 40 orang dilaporkan terluka akibat tornado di Jerman, sedangkan di wilayah lain benua rekor panas tercatat di beberapa bagian Spanyol.

Kontrasnya cuaca di seluruh “Benua Biru” secara jelas terlihat dengan badai berbahaya yang menyapu beberapa bagian Jerman dan panas terik yang membakar Spanyol.

Di kota barat Paderborn Jerman, Tornado menerbangkan atap, menumbangkan pohon, dan mengirim puing-puing hingga terbang bermil-mil.

Para ahli meteorologi sebelumnya memperingatkan angin dapat mencapai hingga 130 km/jam.

"Sebanyak 30 hingga 40 terluka, setidaknya 10 di antaranya serius," kata polisi Paderborn, sebagaimana dilansir Sky News pada Jumat (20/5/2022).

Para pejabat mendesak orang-orang untuk tetap berada di rumah agar tidak menghambat upaya penyelamatan atau membahayakan diri mereka sendiri.

Saat hujan lebat dan hujan es menyapu seluruh negeri, kota Lippstadt di Jerman barat juga rusak parah akibat tornado, kata para pejabat.

Sebuah menara gereja di kota itu runtuh dan lebih dari 100 orang untuk sementara terperangkap di kolam terbuka setempat, setelah pohon-pohon tumbang menghalangi pintu keluar menurut kantor berita Jerman DPA.

Seorang pria berusia 38 tahun di kota Wittgert meninggal karena cedera, kepala setelah menderita sengatan listrik di ruang bawah tanah yang terendam banjir.

Polisi mengatakan, dua warga negara Perancis tewas setelah Paralayang bermotor mereka tertiup angin kencang dan jatuh di sebuah lapangan di Jerman.

Paralayang, yang membawa seorang pria dan wanita itu, berangkat dari lapangan terbang di Ballenstedt, sekitar 109 mil barat daya Berlin, menurut pihak berwenang di Saxony-Anhalt.

Tak lama setelah mengeluarkan peringatan, polisi mengatakan, kedua pasangan berusia 59 tahun itu "tampaknya terkena embusan angin yang menyebabkan paraglider runtuh dan kendaraan udara menabrak lapangan dari ketinggian sekitar 40 meter".

Sekolah-sekolah di kota barat Cologne ditutup sebelum tengah hari untuk memberi waktu kepada para siswa untuk pulang dengan selamat sebelum badai menerjang.

Lebih jauh ke selatan di daerah Ahrweiler, semua sekolah tetap ditutup pada Jumat (20/5/2022). Lebih dari 130 orang tewas di wilayah itu setelah dilanda banjir bandang pada Juli 2021.

Ahli meteorologi di Jerman memperkirakan cuaca badai akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Spanyol waspada gelombang panas

Peringatan dikeluarkan untuk sebagian besar Spanyol setelah gelombang panas yang hebat mulai terjadi.

Massa udara panas dan kering yang membawa debu dari Afrika Utara mendorong suhu naik hingga 15 derajat celsius di atas rata-rata, dengan puncaknya mencapai 40 derajat celsius di beberapa wilayah.

Badan Meteorologi Negara mengatakan, pihaknya memperkirakan suhu "tidak biasa dan ekstrem" akan mencapai puncaknya pada Sabtu (21/5/2022) .

"Ini mungkin akan menjadi salah satu suhu terpanas yang pernah kita lihat pada Mei di abad ke-21," kata juru bicara badan tersebut Ruben del Campo.

Di kota Jaen, Spanyol selatan, suhu naik menjadi 38,7 derajat celsius, 15 derajat celsius di atas rata-rata musiman--dalam rekor untuk bulan Mei.

Di pusat kota Cuenca rata-rata suhu terendah harian 19,5 derajat celsius adalah dua derajat lebih tinggi dari suhu minimum Mei sebelumnya.

Suhu tinggi diperkirakan akan terdorong ke timur laut dalam beberapa hari mendatang, dengan kondisi diperkirakan tidak akan mereda sampai setelah Minggu (22/5/2022).

Meskipun tiga wilayah berada dalam status waspada kuning (Castilla-La Mancha, Extremadura, dan Madrid) dan satu wilayah dalam status siaga oranye (Andalusia), tidak ada satu pun wilayah yang berada dalam status siaga merah tertinggi, yang mengindikasikan risiko ekstrem.

https://www.kompas.com/global/read/2022/05/21/131009370/cuaca-ekstrem-eropa-rekor-suhu-panas-di-spanyol-sedangkan-jerman-dilanda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke