Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rohana, Gadis yang Ditinggal Ibunya Kembali ke Indonesia Saat Bayi Akhirnya Dapat Kewarganegaraan Malaysia

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Rohana Abdullah, gadis berusia 22 tahun yang ditinggal ibu kandungnya kembali ke Indonesia saat masih bayi, akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Malaysia.

Selama di Malaysia, Rohana dirawat oleh seorang perempuan Tionghoa bernama Chee Hoi Lan yang kini berusia 83 tahun.

Diberitakan Bernama, Rohana meneteskan air mata kebahagiaan ketika menerima surat pemberian status kewarganegaraan Malaysia dari Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hamzah Zainudin pada Jumat (29/4/2022).

Setelah menerima surat itu, dia kembali ke tempat duduknya dan memberikan pelukan erat kepada ibu angkatnya Chee Hoi Lan, sebelum keduanya meninggalkan acara.

Menurut Hamzah, saat berada di atas panggung untuk menerima surat tersebut, Rohana mengaku tersentuh dengan prosesi tersebut.

“Di atas panggung, dia (Rohana) menangis karena sudah lama menunggu keputusan terkait permohonan kewarganegaraannya,” ungkap Hamzah.

“Dia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan saya memberi tahu dia bahwa kami memberikan kewarganegaraan kepada individu yang memenuhi syarat,” kata Hamzah tentang reaksi Rohana setelah menerima surat itu.

Rohana adalah salah satu dari 34 penerima berusia antara 5-24 tahun yang menerima kewarganegaraan Malaysia pada prosesi acara yang diadakan di Kementerian Dalam Negeri Malaysia.

Pasal 15A Konstitusi Federal Malaysia memberikan kekuasaan khusus bagi pemerintah federal untuk mendaftarkan seseorang yang berusia di bawah 21 tahun sebagai warga negara.

Status kewarganegaraan gadis keturunan Indonesia yang tinggal di "Negeri Jiran" itu juga menjadi sorotan. Pasalnya, Rohana mengaku belum memiliki status kewarganegaraan di Malaysia.

Rohana bahkan sempat dihubungi langsung oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yakob yang menyampaikan komitmen siap membantu mengurus kewarganegaraannya.

Kisah Rohana ini juga sampai ditelinga pejabat KBRI di Kuala Lumpur.

Diberitakan Harian Metro Malaysia, Duta Besar (Dubes) RI di Kuala Lumpur Hermono telah bertemu dengan Rohana dan ibu angkatnya, Chee Hoi Lan, di Wisma Duta Indonesia Jalan U Thant Kuala Lumpur pada Kamis (20/1/2022) malam waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Hermono mengatakan, pihaknya siap membantu mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membantu proses yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia agar masalah kewarganegaraan Rohana dapat diselesaikan.

Dia menyatakan, pada tahap ini KBRI di Kuala Lumpur berharap agar kisah Rohana yang viral di kedua negara tersebut dapat diselesaikan dengan baik untuk saling menguntungkan.

“Saya mengikuti kasus viral di media tentang Rohana Abdullah yang dibesarkan oleh orang yang berbeda agama selama 22 tahun. Tapi saya lebih melihat kepada sosok yang tidak bisa tidak memiliki identitas. Karena pemberitaan media yang mengatakan ibunya WNI, maka saya meminta agar dilakukan peninjauan untuk memberikan identitas kepada Rohana berdasarkan keadaan,” kata dia.

Hermono siap membantu Rohana baik ketika dia memilih menjadi warga negara Indonesia (WNI) atau warga negara Malaysia.

"Kalau dia ingin menjadi WNI, kami akan memberikan paspor. Tapi jika tidak, saya harus berdiskusi dengan pemerintah Malaysia, dokumen apa yang diperlukan untuk mendapatkan status warga negara Malaysia," katanya.

Rohana dikabarkan telah ditinggal di Malaysia oleh ibu kandungnya asal Indonesia sejak berusia dua bulan.

Ibu Rohana menikah dengan seorang pria lokal Malaysia, tetapi pria itu menghilang setelah Rohana lahir.

Rohana kemudian dirawat oleh Chee yang merupakan seorang guru di sebuah taman kanak-kanak tempat ibu kandung Rohana bekerja sebagai petugas kebersihan.

Rohana mengaku sudah mengajukan status kewarganegaraan Malaysia pada 2016 dan pada Januari 2022 menyatakan belum juga mendapatkan tanggapan terkait hal tersebut dari Pemerintah Malaysia.

“Saat ini saya sedang menghadapi masalah untuk mendapatkan status kewarganegaraan. Saya mengerti karena ibu saya adalah orang Indonesia dan ayah saya telah menghilang sejak saya masih kecil," kata Rohana.

“Jadi laoshi (panggilan akrab untuk Chee yang berarti guru dalam bahasa Mandarin) dan saya pernah bertemu dengan Gulam Muszaffar (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Zona) yang kebetulan adalah muridnya (Chee) pada tahun 1980 untuk meminta bantuan dalam masalah ini,” kata Rohana.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/30/122900070/rohana-gadis-yang-ditinggal-ibunya-kembali-ke-indonesia-saat-bayi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke