Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korea Utara Diduga Tembakkan Rudal Balistik Monster dan Meledak di Angkasa

Para analis memperingatkan, kemungkinan uji coba yang gagal itu adalah rudal monster Korea Utara.

Peluncuran itu--diduga uji coba senjata yang kesepuluh oleh Korea Utara tahun ini--dilakukan setelah Amerika Serikat mengatakan, negara bersenjata nuklir itu sedang bersiap menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada jarak penuh untuk kali pertama sejak 2017.

Meskipun terkena sanksi internasional atas program senjatanya, Pyongyang melakukan tujuh uji coba rudal pada Januari, dan dua kali meluncurkan komponen yang diklaim sebagai satelit pengintai.

Korea Selatan dan AS pekan lalu mengatakan, tes itu sebenarnya dari sistem ICBM baru yang belum pernah diluncurkan sebelumnya, kemungkinan Hwasong-17 yang dijuluki "rudal monster" oleh para analis setelah kali pertama diluncurkan pada parade militer Oktober 2020 .

Proyektil yang diduga rudal balistik tersebut "tampaknya meledak di udara tak lama setelah diluncurkan," kata Kepala Staf Gabungan Seoul kepada AFP.

Peluncurannya dari daerah Sunan di Pyongyang sekitar pukul 09.30, kata mereka. Itu adalah tempat yang sama dengan uji coba "satelit" pada 27 Februari dan 5 Maret.

Situs spesialis NK News melaporkan, peluncuran pada Rabu berakhir dengan kegagalan bencana karena bola asap berwarna merah zig-zag melintasi langit saat puing-puing jatuh di dekat ibu kota.

Korea Utara telah melakukan tiga tes ICBM--yang terakhir pada November 2017 dengan Hwasong-15--yang dianggap cukup kuat untuk mencapai Washington dan seluruh benua Amerika Serikat.

Namun, Korea Utara menerapkan moratorium yang diberlakukan sendiri untuk pengujian senjata nuklir dan jarak jauhnya sejak Kim Jong Un memulai diplomasi tingkat tinggi pada 2018.

"Tanda-tanda menunjukkan (Korea) Utara menguji coba Hwasong-17 hari ini," kata Cheong Seong-chang, peneliti senior di Institut Sejong kepada AFP.

"Dengan Rusia sekarang sangat tidak mungkin untuk menyetujui sanksi tambahan terhadap Korea Utara dalam kasus peluncuran uji seperti itu di tengah invasi ke Ukraina, Pyongyang tampaknya menilainya sebagai waktu yang optimal untuk melanjutkan," kata Cheong.

Kegagalan peluncuran hari Rabu akan dipelajari dengan cermat oleh Pyongyang, dan diperlukan sekitar tiga tes untuk memastikan rudal itu berfungsi, tambahnya.

"Saya rasa Korea Utara akan melakukan satu atau dua peluncuran uji coba lagi sebelum 15 April."

Korea Utara akan memperingati 110 tahun kelahiran pemimpin dan pendiri mereka, serta kakek Kim Jong Un yaitu Kim Il Sung pada April. Biasanya acara ini turut dimeriahkan dengan parade atau peluncuran militer.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/17/103200070/korea-utara-diduga-tembakkan-rudal-balistik-monster-dan-meledak-di

Terkini Lainnya

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan BidenĀ 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan BidenĀ 

Global
Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Global
Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Global
25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke