Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atdikbud Canberra dan Gramedia Sepakat Perbanyak Bacaan Berkualitas untuk Guru

Pada Jumat (4/2/2022), Najib dan Direktur Marketing & Merchandising PT Gramedia Asri Media Heri Darmawan menandatangani perjanjian kerja sama untuk penyediaan dan pelayanan Perpustakaan Pintar atau Smart Library.

Penandatanganan perjanjian dilakukan secara daring dan dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Sydney Vedi Kurnia Buana, Presiden Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) New South Wales Kestity Pringgohajono, serta Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya dari seluruh kantor perwakilan RI di Australia.

Perpustakaan digital tersebut berisi buku-buku berbahasa Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi guru maupun siswa-siswa yang belajar Bahasa Indonesia, sebagaimana dilansir KBRI Canberra.

Selain itu, judul bukunya sangat beragam, dari buku dan majalah anak-anak seperti Bobo sampai buku-buku untuk orang yang belajar Bahasa Indonesia yang sudah masuk kategori tingkatan tinggi.

Heri mengucapkan terima kasih karena Gramedia telah diajak dalam penguatan Bahasa Indonesia di Australia melalui penyediaan perpustakaan pintar.

“Saat ini kami memiliki sekitar 70.000 judul buku yang sudah dalam bentuk digital, kategori bukunya juga beragam, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memperkaya bahan bacaan guru-guru di Australia,” jelas Heri.

Menanggapi hal tersebut, Najib mengatakan bahwa kerja sama dengan Gramedia sangat strategis untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia. Pasalnya, salah satu kunci sukses pembelajaran bahasa adalah tersedianya bahan bacaan yang berkualitas.

Dengan adanya perpustakaan pintar, guru maupun siswa dari berbagai kota yang ada di Australia dapat membaca buku berbahasa Indonesia tanpa harus datang ke lokasi tertentu.

Najib menambahkan, perpustakaan pintar sebenarnya sudah disediakan bagi guru Bahasa Indonesia di Australia sejak 2021. Namun penggunaannya belum terlalu optimal dikarenakan stok buku yang ada masih terbatas.

“Melihat minat para guru yang cukup tinggi, kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah buku dan ragam judulnya, sehingga dapat digunakan oleh lebih banyak tingkatan pembelajar bahasa Indonesia di Australia,” ujar Najib.

Najib berharap, adanya perpustakaan pintar ini membuat guru lebih mudah memperoleh bahan bacaan yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Nantinya, para guru Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia yang berminat akan diberikan akun untuk bisa mengakses aplikasi perpustakaan pintar.

Mereka bisa membaca buku-buku yang tersedia melalui berbagai perangkat seperti gawai, tablet, maupun komputer, sehingga mereka bisa membaca buku di mana saja.

Sementara itu, Vedi menyampaikan bahwa masyarakat Australia adalah pembelajar Bahasa Indonesia terbanyak yang ada di luar Indonesia. Meski begitu, sambungnya, jumlah pembelajar Bahasa Indonesia di Australia dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

“Beberapa tahun terakhir ini daya tarik Bahasa Indonesia semakin menurun. Saya berharap keberadaan Smart Library ini bisa meningkatkan kembali minat siswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia,” ujar Vedi.

Penandatangan perjanjian kerja sama tersebut diikuti dengan demo penggunaan Smart Library, mulai mendaftar sampai bagaimana cara meminjamnya. Aplikasi dapat diunduh dengan mudah melalui perangkat android maupun iOS untuk bisa membaca melalui gawai atau tablet.

Sedangkan untuk membaca melalui komputer, cukup dengan mebuka website ePerpus yang merupakan aplikasi perpustakaan online digital milik Gramedia.

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/04/203100570/atdikbud-canberra-dan-gramedia-sepakat-perbanyak-bacaan-berkualitas-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke