Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

400 Orang Australia Terima Hasil Tes Covid-19 yang Keliru, Dinyatakan Negatif Padahal Positif

NEW SOUTH WALES, KOMPAS.com - Sebuah laboratorium besar di Australia salah memberi tahu 400 orang bahwa hasil tes virus corona mereka negatif pada Hari Natal, padahal mereka sebenarnya dites positif terkena virus tersebut.

Laboratorium yang bertanggung jawab, yang berbasis di Rumah Sakit St Vincent di Sydney, mengirim pesan teks yang salah pada malam Hari Natal. Isinya memberi tahu orang-orang bahwa mereka tidak terinfeksi Covid-19.

Direktur medis laboratorium mengatakan tim tanggap darurat telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kesalahan, yang diyakini sebagian disebabkan oleh peningkatan tekanan saat memproses volume tes yang tinggi.

Indisen ini terjadi ketika kasus virus corona mencapai tingkat rekor di Australia.

Hampir 10.000 kasus tercatat di seluruh negeri pada Hari Natal, sebagian besar berada di New South Wales, tempat laboratorium St Vincent berada.

Diyakini banyak dari kasus ini kemungkinan merupakan varian Omicron, meskipun kurangnya sekuensing genom di New South Wales membuat para pejabat tidak dapat memastikannya.

Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard mengindikasikan bahwa varian Omicron tersebar luas dan menghindari infeksi akan sulit.

"Kami perkirakan semua orang di New South Wales pada suatu akhirnya akan terinfeksi Omicron," katanya melansir Sky News pada Minggu (26/12/2021).

"Jika kita semua akan mendapatkan varian Omicron, cara terbaik untuk menghadapinya adalah ketika kita memiliki vaksinasi lengkap termasuk booster kita."

Terlepas dari rekor jumlah kasus, infeksi di Australia saat ini kurang dari seperempat dari yang ada di Inggris, ketika disesuaikan dengan ukuran populasi.

Pada 22 Desember hampir 91 persen dari 16-an di Australia telah menerima dua dosis vaksin. New South Wales sendiri memiliki tingkat vaksinasi tertinggi di antara enam negara bagian Australia.

Orang yang menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) jauh lebih sedikit jumlahnya. Tetapi Australia sekarang memotong jangka waktu antara mendapatkan suntikan kedua dan booster.

Orang di atas usia 18 tahun yang mendapat dosis kedua lebih dari empat bulan yang lalu, akan memenuhi syarat untuk booster mulai 4 Januari. Jarak itu dikurangi lagi menjadi tiga bulan sejak 31 Januari.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/27/070500670/400-orang-australia-terima-hasil-tes-covid-19-yang-keliru-dinyatakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke