Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suara Minta Tolong Masih Terdengar dari Bawah Reruntuhan Gedung 21 Lantai di Nigeria

ABUJA, KOMPAS.com - Suara meminta tolong masih terdengar di bawah gundukan puing-puing dan logam bengkok dari gedung 21 lantai di Nigeria yang ambruk pada Selasa (2/11/2021).

Gedung itu diiklankan sebagai bangunan "Mewah di Langit", sebuah perumahan mewah bertingkat tinggi di daerah kelas atas Lagos, di mana apartemen dijual mulai dari 1,2 juta dollar AS (Rp 17 miliar) per unit.

Tetapi pada Senin (1/11/2021), bangunan setengah jadi di pusat ekonomi Nigeria ini menjadi tempat tragedi, setelah seluruh struktur runtuh dan menewaskan sedikitnya sepuluh orang.

Sembilan orang yang selamat sejauh ini telah ditarik dari reruntuhan, menurut Wakil Gubernur Negara Bagian Lagos, Obafemi Hamzat.

Tim darurat sekarang berlomba untuk menyelamatkan sejumlah orang yang tidak diketahui masih terjebak di bawah puing-puing, yang seharusnya menjadi bangunan yang menyuguhkan "pengalaman hotel bintang 7", menurut brosur dari pengembang bangunan Fourscore Homes.

Insiden itu telah menimbulkan kekhawatiran atas praktik konstruksi dan kontrol peraturan di Nigeria, di mana sejumlah bangunan runtuh dalam beberapa tahun terakhir.

Kejadian ini juga menimbulkan stres bagi puluhan penonton yang berkumpul di lokasi yang hancur pada Selasa (2/11/2021). Di antara mereka, kerabat yang putus asa yang dengan cemas menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai.

Salah satu penontonnya, Farati Bakare, sedang menunggu kabar dari pamannya yang katanya kemarin mengunjungi lokasi tersebut.

Namun seiring berlalunya waktu, harapan mereka akan kabar baik juga memudar.

Ibrahim Farinloye, dari badan nasional yang mengoordinasikan operasi penyelamatan, mengatakan dia telah berbicara dengan orang-orang yang terperangkap di dalam reruntuhan gedung dan tetap berharap lebih banyak lagi akan dibawa keluar hidup-hidup.

"Kami mendengar suara-suara masuk dan keluar. Setelah berkomunikasi dengan mereka, kami beraksi. Dua ekskavator dikerahkan ke daerah itu," kata Farinloye kepada wartawan yang berkumpul di tempat kejadian Selasa (2/11/2021) melansir CNN.

Kemarahan dan kebingungan

Seorang tukang batu, yang menyebut namanya sebagai Naga, mengaku sedang melakukan tugas ketika dia melihat bangunan itu runtuh.

Dia menggambarkan melihat mayat ditarik dari puing-puing, dan orang-orang tertutup debu setelahnya.

Dragon mengatakan setidaknya tujuh tukang batu lainnya yang masih hilang dalam bencana itu.

Orang hilang lainnya adalah Zainab Oyindamola Sanni, 26 tahun. Dia menjalankan layanan wajib pemuda nasional dengan FourScore, pengembang gedung, menurut keluarganya kepada CNN.

Kakak dari perempuan muda itu, Fawaz Sanni, mengatakan dia termasuk di antara mereka yang diajak bicara oleh petugas penyelamat dan telah menanggapi.

"Mereka bilang dia masih hidup," katanya.

Penduduk setempat mengkritik respon lambat dari layanan darurat setelah runtuhnya gedung pada Senin, dengan satu saksi mengatakan kepada CNN "kami sudah menunggu empat atau lima jam sekarang!"

Seorang pria lain berteriak: "Orang-orang sekarat!"

Dalam keputusasaan, sejumlah orang terpaksa menggali dengan tangan kosong, menarik tiga orang dari puing-puing sebelum layanan darurat tiba pada Senin (1/11/2021).

Badan Manajemen Darurat Negara Bagian Lagos (LASEMA) mengatakan pihaknya mengaktifkan rencana tanggap daruratnya, mengirim peralatan penggalian ke tempat kejadian.

Palang Merah Nigeria juga di lokasi membantu pihak berwenang.

Penyebab insiden

Bangunan yang ambruk ini terletak di Gerald Road di lingkungan Ikoyi yang makmur. Kota ini adalah lokasi konstruksi untuk apartemen mewah. Sudah dua tahun konstruksi gedung dimulai.

Sebuah brosur untuk bangunan tersebut menampilkan bangunan putih dengan kolam renang di puncak gedung dan penthouse seharga 5 juta dollar AS (Rp 71 miliar).

Wakil Gubernur Hamzat mengatakan bangunan itu, yang dikenal sebagai "Menara 360 Derajat," disegel oleh agen perencanaan pada Juli karena melanggar aturan pembangunan.

Seorang juru bicara negara bagian Lagos mengidentifikasi pemilik bangunan sebagai Femi Osibona dari Fourscore Homes. Osibona disebut "sedang melakukan perbaikan ketika insiden ini terjadi."

Penyebab runtuhnya bangunan masih belum diketahui. Investigasi penyebab runtuhnya gedung masih berlangsung.

Pejabat di lapangan sedang mengevaluasi kemungkinan kerusakan pada struktur di sekitarnya, menurut pernyataan dari pemerintah negara bagian Lagos.

CNN menghubungi Fourscore Heights Limited, perusahaan induk Fourscore Homes, tetapi belum menerima tanggapan pada saat penerbitan.

Runtuhnya bangunan di Nigeria telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penyebabnya seringkali karena kurangnya kepatuhan terhadap kontrol peraturan, pengetahuan yang buruk tentang konstruksi dan bahan bangunan di bawah standar.

Pada 2019, runtuhnya dua bangunan terpisah, termasuk satu gedung sekolah, menewaskan puluhan orang.

Seorang ahli mengatakan kepada CNN pada saat itu bahwa lebih dari 1.000 bangunan berisiko runtuh di Lagos.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/03/201857270/suara-minta-tolong-masih-terdengar-dari-bawah-reruntuhan-gedung-21-lantai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke