Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelompok Bersenjata Bunuh 3 Orang di Pernikahan Afghanistan untuk Hentikan Musik

KABUL, KOMPAS.com - Orang-orang bersenjata yang mengaku sebagai Taliban menyerang sebuah pernikahan di Afghanistan timur untuk menghentikan pemutaran musik dan menewaskan sedikitnya tiga orang, kata pemerintah.

Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dua dari tiga penyerang telah ditangkap, dan membantah mereka bertindak atas nama Taliban.

“Tadi malam, di pernikahan Haji Malang Jan di desa Shamspur Mar Ghundi Nangarhar, tiga orang yang memperkenalkan diri sebagai Taliban memasuki perayaan dan (meminta) agar musik berhenti diputar,” katanya pada Sabtu (30/10/2021) melansir Guardian.

Menurutnya akibat penembakan itu, setidaknya tiga orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Dua tersangka dilaporkan telah ditahan oleh Taliban sehubungan dengan insiden itu, dan satu orang yang melarikan diri masih dalam pengejaran.

“Para pelaku insiden yang tertangkap, yang menggunakan nama Taliban untuk melakukan permusuhan pribadi mereka, telah diserahkan untuk menghadapi hukum Syariah.”

Qazi Mullah Adel, juru bicara gubernur Taliban di provinsi Nangarhar, membenarkan insiden itu tetapi tidak memberikan rincian.

Seorang kerabat korban mengatakan oknum yang mengaku Taliban melepaskan tembakan, saat musik sedang dimainkan.

Musik dilarang terakhir kali Taliban memerintah Afghanistan. Sementara pemerintah baru belum mengeluarkan dekrit seperti itu. Namun kepemimpinannya saat ini masih tidak menyukai penggunaannya dalam hiburan dan melihatnya sebagai pelanggaran hukum Islam.

“Para pemuda itu memainkan musik di ruang terpisah dan tiga Taliban datang dan menembaki mereka. Dua yang tertembak terluka parah," kata saksi itu kepada wartawan.

“Di jajaran Imarah Islam tidak ada yang memiliki hak untuk menjauhkan siapa pun dari musik atau apa pun, hanya untuk mencoba membujuk mereka. Itu jalan utama,” kata Juru bicara pemerintah Taliban dalam konferensi pers sebelumnya.

"Jika ada yang membunuh seseorang sendirian, bahkan jika mereka adalah personel kami, itu adalah kejahatan dan kami akan membawa mereka ke pengadilan dan mereka akan menghadapi hukum."

Pemerintah Taliban sebelumnya antara 1996 dan 2001 memberlakukan interpretasi yang sangat ketat terhadap hukum Islam dan hukuman publik yang keras.

Tapi, sejak kembali berkuasa pada pertengahan Agustus setelah menggulingkan pemerintah yang didukung AS, Taliban – mencari pengakuan internasional dan mengakhiri sanksi – telah mencoba menunjukkan wajah yang lebih moderat.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/31/085042470/kelompok-bersenjata-bunuh-3-orang-di-pernikahan-afghanistan-untuk

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Rangkuman Hari ke-836 Serangan Rusia ke Ukraina: Drone Ukraina Lintasi Osssetia Utara | Gerakan Fiktif Rusia Dianggap Separatis

Global
PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

PM Denmark Menderita Luka Ringan Akibat Serangan di Kopenhagen

Global
Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Bertemu Macron, Biden Bahas Timur Tengah dan Ukraina

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Israel Selamatkan 4 Sandera dengan Tewaskan 210 Warga Palestina

Global
[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

[UNIK GLOBAL] Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan | Nenek Meninggal Bernafas di Rumah Duka

Global
Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke