Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Kim Yo Jong, Otak di Balik Citra Publik Kim Jong Un

KOMPAS.com - Kim Yo jong telah menjadi satu-satunya tokoh terpenting rezim Korea Utara setelah saudara laki-lakinya, pemimpin negara itu, Kim Jong Un.

Dia bergabung dengan Partai Pekerja Korea (WPK) pada 2007, hingga akhirnya menjabat sebagai sekretariat Kim Jong-il, sampai kematian ayahnya pada 2011.

Profil Kim terus meningkat sejak 2014, ketika ia diberi peran penting sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh.

Sejak mewakili Kim di Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, Yo-jong tidak hanya memperoleh gelar bergengsi di dalam partai Buruh yang berkuasa.

Guardian menyebutnya sebagai otak di balik citra publik Kim yang dibangun dengan hati-hati, di dalam dan luar negeri.

Sebagai imbalannya, dia menikmati kepercayaan mutlak dari kakaknya, seorang pemimpin yang mampu memerintahkan eksekusi pamannya sendiri karena tuduhan pengkhianatan.

Dia secara luas diyakini sebagai salah satu tokoh paling kuat dalam sistem politik rahasia Korea Utara.

Awal peran dalam suksesi

Kim Yo-Jong lahir 26 September 1987, adalah anak bungsu dari Kim Jong Il dan pendampingnya Ko Yong-Hui.

Adik Kim Jong Un ini dibesarkan dalam isolasi dengan saudara laki-lakinya yang lain, Kim Jong Chol dan Kim Jong Un, di sebuah kompleks pribadi di Pyongyang, dan sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya.

Menurut koki keluarga Kenji Fujimoto, keluarga ini biasa merayakan ulang tahunnya di rumah lain di Wonsan.

Kim Yo-Jong dilaporkan bersekolah di sekolah dasar swasta di Bern, Swiss, pada 1996 sebelum kembali ke Korea Utara pada 2000.

Pada 2007 dia lulus dari Universitas Kim Il Sung di Pyongyang dengan gelar di bidang ilmu komputer. Pada tahun yang sama, dia diangkat sebagai kader junior di Partai Pekerja Korea (KWP) yang berkuasa.

Setelah Kim Jong Il menderita stroke pada 2008, anggota elite politik Korea Utara mulai meresmikan posisi Kim Jong Un sebagai pewaris.

Saat profil Kim Jong Un meningkat, begitu juga dengan saudara perempuannya. Kim Jong Il dan saudara iparnya Jang Song Thaek, yang memastikan Kim Yo Jong akan memiliki peran dalam suksesi. Wanita ini pun mulai menemani ayahnya di acara resmi.

Media pemerintah Korea Utara awalnya tidak menyorot kehadiran Kim Yo Jong dalam masa ini. Tetapi, pada saat pemakaman Kim Jong Il pada Desember 2011, dia secara rutin tampil di depan umum bersama Kim Jong Un, sebagai anggota senior keluarga Kim dan pejabat tinggi KWP.

Setelah kematian ayah mereka, Kim Yo Jong menjabat sebagai salah satu sekutu setia Kim Jong Un selama masa transisi.

Dia bertanggung jawab mengatur jadwal saudara laki-lakinya, dan keduanya tetap dekat sementara Kim Jong Un dengan menyingkirkan segala hambatan potensial untuk pemerintahannya.

Posisi tertinggi dalam birokrasi

Pada 2014 media pemerintah Korea Utara mengidentifikasi Kim Yo-Jong sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi KWP. Dalam waktu satu tahun, posisinya naik menjadi kepala de facto badan tersebut.

Posisi yang sama ditempati ayahnya ketika di bawah pemerintahan kakeknya, Kim Il Sung. Hal ini termasuk tidak biasa bagi seorang wanita, bahkan seorang anggota keluarga Kim, untuk mencapai posisi setinggi itu dalam birokrasi Korea Utara.

Kim Yo Jong juga terlibat dalam pembentukan kultus kepribadian Kim Jong Un. Kakaknya dicitrakan seperti kakek mereka, “pemimpin besar” dan “presiden abadi” Korea Utara. Tujuannya untuk memperkuat posisi saudara laki-lakinya di dinasti Kim.

Bahkan pilihan pakaian Kim Jong Un mencerminkan upaya ini. Di tahun-tahun pertama pemerintahannya, ia meniru penampilan ayahnya dengan jaket berkerah Mao. Tetapi seiring waktu Kim Jong Un mengadopsi setelan gaya Barat yang disukai oleh Kim Il Sung.

Meskipun punya pengaruh signifikan dalam rezim Korea Utara, Kim Yo-Jong ketika itu tetap relatif tidak dikenal oleh dunia luar.

Namun kondisinya berubah seketika pada Februari 2018, setelah dia dan sekelompok pejabat Korea Utara menghadiri Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyongchang, Korea Selatan.

Apa yang disebut “Olympic detente” menandai perubahan nada radikal dalam kebuntuan nuklir yang sedang berlangsung di semenanjung Korea. Kim Yo-Jong pun dipandang sebagai alat “kekuatan lunak”, yang tidak biasa untuk negara yang secara historis dikenal dengan lambang palu-arit ini.

Dia duduk dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In di kotak kepresidenan pada upacara pembukaan pada 9 Februari. Kehadirannya menandai kunjungan pertama Korea Utara ke Selatan oleh anggota keluarga penguasa Korea Utara.

Keesokan harinya pada resepsi di kediaman presiden Korea Selatan, Kim Yo Jong menyampaikan catatan tulisan tangan dari saudara laki-lakinya yang mengundang presiden Korea Selatan untuk bertemu dengannya di Pyongyang.

Wajah dialog Utara dengan Selatan

Mencairnya ketegangan antar-Korea ini menyebabkan peningkatan aktivitas diplomatik. Kim Yo-Jong memainkan peran nyata dalam peristiwa-peristiwa berikutnya.

Dia menemani kakaknya ke KTT dengan Presiden AS Donald Trump, dan dia tetap di sisi Kim Jong Un dalam pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping.

Kontak regulernya dengan Moon diformalkan, dan dia, pada dasarnya, menjadi wajah dialog Korea Utara dengan Selatan.

Kegagalan pembicaraan dengan Trump pada 2019 mengakibatkan pemecatannya dari Politbiro, badan pembuat keputusan utama KWP. Untuk sementara statusnya tampaknya berkurang setelah itu.

Tapi pada musim semi 2020, kondisi berubah selama periode luar biasa absennya Kim Jong Un dari kehidupan publik dan muncul pertanyaan tentang kesehatan kakaknya.

Setelah pemerintah Moon memprotes latihan militer Korea Utara, media pemerintah Korea Utara mengeluarkan komentar publik pertama yang secara langsung dikaitkan dengan Kim Yo Jong, dan nadanya agresif.

Dia membandingkan Korea Selatan dengan "gonggongan anjing yang ketakutan," ejekan yang menggemakan pernyataan sebelumnya tentang kritik terhadap rezim Kim.

Melihat isi pesan maupun waktu penyampaiannya, komentar agresif itu ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai upaya untuk menunjukkan stabilitas dan kontinuitas keluarga Kim.

Bulan berikutnya dia diterima kembali di Politbiro, dan, meskipun rumor tentang kemungkinan kematian atau ketidakmampuan Kim Jong Un menghilang, Kim Yo Jong mempertahankan profil publiknya yang tinggi.

Pada Agustus 2020, pejabat intelijen Korea Selatan mengusulkan bahwa Kim Jong Un menyerahkan kendali signifikan atas kebijakan negara kepada saudara perempuannya. Tetapi klaim itu tidak dapat dibuktikan, mengingat sifat pemerintah Korea Utara yang tidak jelas.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/22/094500570/profil-kim-yo-jong-otak-di-balik-citra-publik-kim-jong-un

Terkini Lainnya

Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Mengenal Tragedi Lapangan Tiananmen Tahun 1989

Internasional
Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah, Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke