Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketidakpatuhan Masyarakat di New South Wales terhadap Aturan Covid-19 Disebut Jadi Alasan Lonjakan Kasus

SYDNEY, KOMPAS.com - Kasus harian virus corona di New South Wales mencapai 633, rekor baru pada Rabu (18/8/2021), disebut sebagai ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan Covid-19 dan menolak pengetatan lockdown.

Jumlah kasus pada Rabu, melonjak signifikan dibanding kasus harian yang diumumkan pada Senin sebesar 478, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Rabu (18/8/20211).

Sydney barat dan barat daya terus menjadi pusat wabah Sydney, dengan 550 kasus baru berasal dari daerah ini.

Perdana Menteri Glads Berejiklian menyebutkan tingkat reproduksi kasus Covid-19 di Sydney itu 1,3, artinya setiap orang yang sudah terinfeksi menyebarkan virus ke sekitar 1,3 orang.

"Kami membutuhkan angka itu di bawah 1," kata Berejiklian.

"Cara kita menghentikan peningkatan jumlah kasus adalah menghentikan mobilitas, berhenti meninggalkana rumah Anda, kecuali Anda benar-benar harus melakukannya." lanjutnya.

Ia menggap data Covid-19 dalam beberapa hari terakhir itu masih aman.

"Jadi apa yang dikatakan data kepada kami dalam beberapa hari terakhir adalah bahwa kami belum melihat yang terburuk. Dan cara kami menghentikan ini adalah dengan semua orang tinggal di rumah,” terangnya.

Berejiklian bersikeras menyatakan lonjakan kasus disebabkan karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan Covid-19, bukan karena aturannya yang kurang keras. Ia menutup seruan untuk memperketat lockdown di seluruh Sydney.

"Kami tahu aturan kami sudah paling keras yang pernah ada di Australia...Sayangnya, sejumlah kecil orang yang melakukan kesalahan, menyebabkan penyebaran sebanyak ini," ungkapnya.

Pihak berwenang sangat prihatin dengan penyebaran di pinggiran kota Merrylands, Guildford, Auburn, Greenacre, Yagoona, St Marys, dan Strathfield.

Penitipan anak terus menyumbang sejumlah besar penularan Covid-19 di Sydney. Namun, usia anak tidak masuk kategori penerima vaksin.

Kepala petugas kesehatan, Dr Kerry Chant, mengatakan dia ingin vaksin Covid-19 juga disetujui untuk anak-anak di bawah 16 tahun.

“Saya sangat percaya bahwa kita perlu memvaksinasi anak-anak kita yang berusia 12 hingga 15 tahun saat ini,” kata Chant.

“Kami mengamati secara internasional bukti (penularan Covid-19) di sekitar anak-anak yang lebih muda, mengingat penularan Delta, mungkin di masa depan kami menyediakan vaksin pada kelompok usia yang lebih muda," ujarnya.

Chant menghindari pertanyaan tentang apakah dia telah merekomendasikan aturan Covid-19 yang lebih ketat, bersikeras dia dan perdana menteri “memiliki visi bersama” tentang cakupan vaksinasi yang tinggi dan tingkat penularan masyarakat yang sangat rendah.

“Saya tidak bisa berkomentar lebih jauh selain mengatakan bahwa perdana menteri, dalam semua diskusi saya dengannya, benar-benar berkomitmen untuk meningkatkan cakupan vaksin dan menurunkan transmisi komunitas,” katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/18/201804070/ketidakpatuhan-masyarakat-di-new-south-wales-terhadap-aturan-covid-19

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke