LONDON, KOMPAS.com – Pemilik Chelsea FC Roman Abramovich dituduh membeli klub sepak bola asal London tersebut sebagai bagian dari rencana untuk merusak Barat.
Tuduhan tersebut termuat dalam buku Putin's People: How The KGB Took Back Russia And Then Took On The West (selanjutnya disebut Putin's People) yang ditulis Catherine Belton.
Melansir Sky News, Rabu (28/7/2021), Belton merupakan mantan koresponden Financial Times di Moskwa, Rusia.
Dalam bukunya itu, Belton menuduh pembelian Chelsea oleh Abramovich pada 2003 dilakukan atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Setelah buku tersebut terbit pada 2020, Abramovich menggugat Belton dan penerbit HarperCollins atas bukunya tersebut. Pengambilan tindakan hukum tersebut diumumkan pada Maret.
Dalam sidang Pengadilan Tinggi pada Rabu, pengacara Abramovich, Hugh Tomlinson QC, menyatakan bahwa kliennya tidak diarahkan untuk membeli Chelsea oleh Putin.
Pengacara miliarder Rusia itu menambahkan bahwa Abramovich bukan "kasir" Putin dan tidak membeli klub itu sebagai bagian dari rencana untuk merusak Barat.
"Penggugat digambarkan dalam buku sebagai kasir Putin dan penjaga dana gelap Kremlin," kata Tomlinson kepada pengadilan.
Dia membantah tuduhan yang ditulis Belton mengenai Abramovich yang membuat kekayaannya tersedia untuk Putin dan kroni-kroninya.
Pada Maret, Abramovich mengatakan bahwa buku Putin's People berisi sejumlah pernyataan palsu.
“Dan memfitnah tentang saya, termasuk tentang pembelian saya, dan aktivitas, dari Chelsea Football Club,” kata Abramovich.
Dia menambahkan bahwa tuduhan palsu dalam buku itu memiliki efek merusak.
“Tidak hanya pada reputasi pribadi saya, tetapi juga dalam kaitannya dengan kegiatan Chelsea Football Club,” sambung taipan asal Rusia tersebut.
Tomlinson menyatakan, buku itu menuduh Putin memerintahkan Abramovich membeli Chelsea sebagai bagian dari skema untuk merusak Barat sekaligus membangun pengaruh Rusia.
Belton juga dituntut atas pencemaran nama baik oleh perusahaan raksasa energi milik negara Rusia Rosneft.
Sementara itu, pengusaha Rusia Mikhail Fridman mengajukan klaim serupa terhadap HarperCollins atas Putin's People.
Petr Aven, kepala Rusia Alfa-Bank, juga telah mengajukan klaim perlindungan data terhadap HarperCollins atas buku tersebut.
Selain mewakili Abramovich, Tomlinson juga mewakili Fridman dan Aven. Dia mengatakan bahwa keempat klaim tersebut tidak memiliki hubungan sama sekali.
Tomlinson mengatakan kepada Hakim Amanda Jane Tipples bahwa dia diperintahkan secara mandiri oleh ketiga kliennya tersebut.
Sementara itu, HarperCollins sebelumnya sudah menyatakan bahwa pihaknya akan membela buku yang diterbitkannya tersebut.
“Dengan kuat membela buku yang diakui dan inovatif ini dan hak untuk melaporkan hal-hal yang menjadi kepentingan publik yang cukup besar,” kata HarperCollins.
https://www.kompas.com/global/read/2021/07/29/070418970/dituduh-beli-chelsea-untuk-rusak-barat-begini-tanggapan-roman-abramovich