Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Meninggal Covid-19 di Brasil Capai 500.000 Orang, Presiden Tetap Tolak Pembatasan Sosial

Institut kesehatan Fiocruz mengatakan, situasi di "Negeri Samba" tengah kritis dan ditakutkan bakal makin buruk.

BBC memberitakan, vaksinasi nasional yang begitu lambat ditengarai jadi penyebab besarnya kematian karena virus corona.

Dilansir The Sun Minggu (20/6/2021), baru 11 persen populasi warga dewasa yang mendapat vaksin Covid-19.

Presiden Jair Bolsonaro mendapat kritikan hebat karena tak becus dalam menangani pandemi virus corona.

Dia menentang upaya vaksinasi, penerapan lockdown, hingga kewajiban mengenakan masker selama berada di tempat umum.

Fiocruz menerangkan, korban meninggal maupun yang terinfeksi kini bergerak ke usia muda, 20 sampai 59 tahun.

Pakar memperingatkan dengan dimulainya musim dingin pada pekan depan, maka angka kasus maupun kematian bisa bertambah.

Meski begitu, pemerintahan Bolsonaro masih melonggarkan pembatasan sosial, di mana bar dan toko di banyak kota diizinkan buka.

Selain itu, banyak orang d Brasil tidak mengenakan masker maupun berusaha menjaga jarak saat di tempat umum.

"Warga sudah lelah dan mereka menganggap enteng kematian. Jadi, jalan kami masih panjang," kata Dr Natalia Pasternak Taschner dari Institut Pertanyaan Sains.

Pakar mikrobiologi itu mengatakan, mereka takkan bisa mengalahkan corona selama penegakan protokol kesehatan masih lemah.

Robert Almeida, warga di Rio de Janeiro menyebut Bolsonaro begitu absurd karena tetap menolak menegakkan protokol kesehatan.

"Dia mengabaikan baik realitas maupun akal sehat. Tidak ada penjelasan untuk situasi seperti ini," keluhnya kepada AFP.

Denise Azevedo kepada Reuters berkata, kekebalan kelompok (herd immunity) tidak akan bisa dicapai tanpa vaksin.

"Tidak ada namanya perawatan. Saya sudah kehilangan banyak teman, hampir kehilangan sepupu. Banyak yang menjadi yatim piatu," ujar dia.

Oposisi dari Parlemen Brasil menuding Bolsonaro sengaja menahan vaksin demi alasan politis, dan terus mengabaikan betapa seriusnya corona.

Sementara Bolsonaro, yang popularitasnya terus anjlok, bersikeras dia sudah mengamankan vaksin dari beberapa negara.

Namun, dia tidak berkomentar saat ditanya mengenai kematian 500.000 orang akibat Covid-19.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/21/073236570/korban-meninggal-covid-19-di-brasil-capai-500000-orang-presiden-tetap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke