Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Marko Arnautovic dan Arti Selebrasi "OK" yang Jadi Kontroversi

Jemari tangan pemain Shanghai Port membentuk simbol "OK" yang identik dengan supremasi kulit putih atau White Power.

Rekan setim Arnautovic di timnas Austria, David Alaba, langsung membungkam mulutnya saat itu juga yang sedang mengucap kata-kata diduga rasialis.

Lalu apa arti gestur OK dan mengapa jadi kontroversi?

Anti-Defamation League atau Liga Anti-Pencemaran Nama Baik memasukkan gestur OK (ibu jari menyentuh telunjuk dan tiga jari lainnya mengarah ke atas) sebagai simbol kebencian.

Penetapan itu dilakukan pada 2017 setelah pengguna situs web bernama 4chan mengartikan gestur tersebut untuk mewakili huruf WP, singkatan dari White Power.

Kemudian NPR menerangkan, 4chan dan 8chan memasang gestur OK di beberapa meme serta gambar-gambar lain untuk menyuarakan kebencian. Gestur itu lalu diadopsi pendukung supremasi kulit putih.

Dalam hal selebrasi Arnautovic, selebrasi pemain berusia 32 tahun tersebut diduga terkait dengan isu anti-Albania.

Sentimen itu berawal dari Perang Kosovo 1998-1999. Konflik tersebut melibatkan etnik Albania yang melawan etnik Serbia serta Pemerintah Yugoslavia di Kosovo.

Encyclopaedia Britannica menjabarkan, NATO turun tangan untuk menyelesaikan konflik Kosovo setelah perundingan di Rambouillet, Perancis, pada Februari 1999 gagal.

Tanggal 24 Maret 1999 NATO memulai serangan udara dengan target militer Serbia.

Akibatnya, pasukan Yugoslavia dan Serbia menggusur ratusan ribu orang Albania di Kosovo, ke Albania, Makedonia (sekarang Makedonia Utara), dan Montenegro.

Orang-orang Albania yang menjadi korban perang itu kemudian menjadi etnis terbesar kedua di Makedonia Utara.

Arnautovic sendiri meski lahir di Austria, memiliki darah Serbia dari ayahnya.

Dalam selebrasinya di Euro 2020 ia diduga melontarkan kata-kata rasialis kepada pemain Makedonia Utara dengan ras Albania, yakni Ezgjan Alioski atau Egzon Bejtulai.

Apabila terbukti melakukan ejekan rasialis Arnautovic terancam sanksi, seperti kasus selebrasi pemain Swiss Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri di Piala Dunia 2018.

Kala itu Xhaka dan Shaqiri saat selebrasi mencetak gol ke gawang Serbia, membentuk gestur tangan menyerupai burung diduga melambangkan Albanian Eagles, simbol bendera Albania, negara leluhur mereka.

Kompas.com pada 16 Maret 2019 mewartakan, Tarrant sempat "nyengir" kepada awak media yang langsung mengambil gambarnya, dan membentuk gestur "OK" menggunakan tangannya.

Gestur OK pun dibuat oleh Philip Manshaus, pelaku pembunuhan saudara perempuan tirinya dan penyerangan di masjid Al-Noor Islamic Centre, Norwegia, Agustus 2019, saat sidang.

Di Inggris Raya sejak abad ke-17 gestur OK menandakan paham, setuju, atau kesejahteraan. Makna tersebut juga diadopsi banyak negara lainnya kemudian.

Sementara itu di agama Hindu, Buddha, dan olahraga yoga, gestur OK dikenal sebagai kesempurnaan batin.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/14/171101070/marko-arnautovic-dan-arti-selebrasi-ok-yang-jadi-kontroversi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke