Data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dikutip AP, menyebut tingkat kematian di AS pada 2020 untuk dua penyakit ini, mencatat kenaikan tertinggi, bahkan di tengah pandemi virus corona.
Tingkat kematian akibat penyakit jantung, yang telah menurun dalam jangka panjang, melonjak lebih dari 3 persen.
Meningkat dari 161,5 kematian per 100 ribu penduduk pada 2019, menjadi 167 kematian per 100 ribu penduduk pada 2020.
Dalam jumlah kasar, lonjakan itu menunjukkan bahwa ada peningkatan 32 ribu lebih kematian.
Sementara, tingkat kematian akibat diabetes meningkat 14 persen. Naik dari 21,6 kematian per 100 ribu penduduk pada 2019, menjadi 24,6.
Ada lonjakan 13 ribu kematian akibat diabetes di tahun ini dibanding tahun sebelumnya.
Selain dua penyakit itu, tingkat kematian untuk penyakit alzheimer, parkinson, penyakit hati kronis, stroke, serta tekanan darah tinggi, juga alami peningkatan besar.
Masih mengutip AP, tingkat kematian melonjak 8 persen untuk alzheimer, 11 persen untuk parkinson, 12 persen untuk tekanan darah tinggi, dan 4 persen untuk stroke.
Para ahli mengatakan bahwa lonjakan angka kematian untuk penyakit non-coronavirus, terjadi karena banyak orang tak ingin mengunjungi rumah sakit.
Meskipun mereka mengalami gejala berbahaya, tapi perasaan khawatir takut tertular virus membuat mereka menunda berobat hingga akhirnya semakin parah dan meninggal.
Beberapa pasien kemungkinan juga berhenti merawat diri selama penguncian lockdown Covid-19.
Termasuk kurang berolahraga, menambah berat badan, atau mengurangi obat tekanan darah tinggi.
Meski begitu, tingkat kematian akibat kanker menurun sampai sekitar 2 persen pada tahun 2020, mirip dengan penurunan dalam dua tahun sebelumnya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/06/11/133701670/kematian-akibat-jantung-dan-diabetes-meningkat-di-as-apa-pemicunya