Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riwayat Kontroversi Macron: Dari Hina Agama sampai Lindungi Pemerkosa

Macron, yang dulunya pernah jadi bankir investor Perancis, pada 2014 melesat menjadi Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital di era Presiden Francois Hollande.

Pada Pilpres Perancis 2017, Macron, yang saat itu masih berusia 39 tahun, berhasil memenangkan pemilu.

Menjadikannya presiden termuda dalam sejarah "Negeri Anggur".

Tapi, Macron seolah dilahirkan untuk menjadi kontroversi. Pria yang juga menjadi ex-officio Pangeran Andorra ini berkali-kali menggegerkan dunia.

Sikap dan pernyataannya kadang amat kontroversial. Kritikan pedas pun tak henti-hentinya datang.

Mulutmu, harimaumu. Inilah beberapa ucapan "legendaris" Macron yang membuatnya tak hanya masuk dalam jajaran presiden termuda, tapi juga berpotensi masuk dalam jajaran presiden paling kontroversial.

Pendapat tentang karikatur Nabi Muhammad

Macron sempat memberi komentar pasca-guru sejarah di Perancis dipenggal karena menampilkan karikatur Nabi Muhammad.

Dalam Islam, memuat gambar nabi memang dilarang. Tapi toh Macron menyatakan bahwa guru itu sedang "mengajarkan kebebasan berekspresi dan kepercayaan."

Boikot produk asal Perancis pun merebak menyusul ucapan kontroversial Macron ini.

Rencana reformasi Islam

Oknum yang mengatasnamakan Islam, sejak 2012, sering lakukan aksi penyerangan. Inilah yang membuat Macron menyerukan akan mereformasi praktik Islam di Perancis.

Dana komunitas Muslim akan dibatasi, 50 asosialsi muslim di Perancis juga akan dibubarkan.

Karena Islam adalah agama kedua terbesar di Perancis, tak ayal rencana ini memicu banyak kritik.

Sebut Islam berada dalam krisis

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia saat ini, kami tidak hanya melihat ini di negara kami," ucap Macron.

Ucapan ini langsung menuai kritik. Apalagi, Macron juga mengumumkan untuk mengutamakan nilai sekuler di Perancis.

Orang bebas memeluk agama, tapi nilai agama di sekolah dan publik akan dilarang, demi melindungi dari apa yang disebut Macron sebagai "radikalisme Islam".

Dianggap lindungi pemerkosa

Macron sempat mengangkat Menteri Dalam Negeri Geral Darmanin, yang dituduh pernah memperkosa seorang hakim.

Korban pemerkosaan pun turut bersuara. Darmanin jelas membantahnya. Protes aktivis feminis menyeruak dimana-mana.

Sementara Macron, tetap santai, tak bersuara. Meski kepercayaan publik terhadapnya meredup seketika.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/09/095801270/riwayat-kontroversi-macron-dari-hina-agama-sampai-lindungi-pemerkosa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke