Kota Kecil di Brasil Sukses Turunkan Kasus Covid-19 dengan 95 Persen Vaksinasi

Kota bernama Serrana yang dikelilingi ladang tebu di tenggara Brasil itu hampir semua orang dewasanya sudah disuntik vaksin virus corona.

Vaksinasi massal ini mereka beri nama Projeto S, untuk mengukur keefektifan nyata dari vaksin Sinovac buatan China, termasuk seberapa baik perlindungannya terhadap varian baru virus corona.

Eksperimen ini juga bertujuan untuk menjawab pertanyaan, "Apakah orang yang divaksinasi melindungi yang tidak divaksinasi, berapa lama kekebalan bertahan, dan varian apa yang beredar?" kata Marcos Borges koordinator proyek dan direktur Rumah Sakit Negeri Serrana.

Melansir Science News pada Rabu (5/5/2021), Projeto S diluncurkan pada Februari dan disponsori tim di Instituto Butantan, fasilitas penelitian dan pembuatan vaksin yang berbasis di negara bagian Sao Paulo.

Mereka menetapkan tujuan untuk memvaksinasi setidaknya 80 persen penduduk kota berusia di atas 18 tahun.

Populasi kota Serrana relatif kecil dengan 45.600 penduduk, yang sekitar 30.000 di antaranya adalah orang dewasa.

Pada 11 April sebanyak 27.722 relawan dewasa disuntik dosis pertama dan hampir dari semua itu yakni 27.160 orang dewasa mendapat dosis kedua.

Artinya 95,7 persen orang dewasa Serrana sudah disuntik dosis penuh. Mereka memakai vaksin Sinovac, yang uji klinis di Brasil memiliki keefektifan 50 persen setelah dosis kedua.

Setelah disuntik dosis penuh, sekitar 15.000 dari 45.000 warga Serrana bepergian jauh untuk bekerja.

Hasil awal Projeto S berbuah manis. Media lokal melaporkan bahwa jumlah kasus harian Covid-19 menurun dari 28 kasus pada 20 Maret, menjadi 7 pada bulan berikutnya.

Jumlah kasus parah turun dari puncaknya 70 persen pada Maret menjadi 10 persen pada awal April.

Perawat Glenda de Moraes yang bekerja selama 20 tahun di Serrana dan terlibat dalam koordinasi Projeto S, mengatakan bahwa hasil tes positif juga turun menjadi kurang dari 20 persen per hari, jauh di bawah 30-40 persen dari catatan sebelumnya.

Ethel Maciel epidemiolog di Federal University of Espirito Santo merasa ini adalah efek dari vaksinasi.

Namun Borges belum berani memastikannya dengan berkata, "Kami masih mempelajarinya dan setelah kami mendapat hasilnya, kami akan dapat memastikan apakah peristiwa ini terkait."

Projeto S akan terus mengamati warga selama satu tahun, untuk menjawab pertanyaan seperti berapa lama vaksin corona dapat memberikan perlindungan.