Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang 100 Hari Pertama Joe Biden, Apa Saja Janji yang Tercapai dan Belum?

Jelang momen 100 hari pertama Biden, ada sejumlah janji kampanye yang berhasil ia tepati, namun ada juga yang segera rampung atau masih berjalan.

Melansir AFP pada Minggu (25/4/2021), berikut adalah janji-janji jelang 100 hari pertama Joe Biden yang sudah terpenuhi dan belum.

Janji kampanye Biden yang sudah selesai atau akan selesai

1. Vaksinasi Covid-19

Pandemi virus corona yang memburuk menjadi tugas terberat Biden yang mulai menjabat sejak 20 Januari. Ia pun mencanangkan program vaksinasi massal sebagai solusinya.

Biden menjalankan programnya ini dengan baik. Pekan lalu dia mencapai 200 juta suntikan vaksin corona dan angka kematian baru pun turun.

2. Stimulus ekonomi

Biden mendorong stimulus hampir 2 triliun dollar AS (Rp 29 kuadriliun), untuk membangkitkan perekonomian AS yang tertatih akibat lockdown virus corona.

Meski Demokrat memegang kendali Kongres, marginnya sangat tipis dengan Republik dan Biden harus bekerja keras agar Rencana Penyelamatan Amerika disahkan.

Prioritas di 100 hari pertama Biden adalah membatalkan kebijakan-kebijakan Donald Trump yang menurut dia sembrono, pada aliansi tradisional AS.

Biden mengundang Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga sebagai pemimpin asing pertama ke Gedung Putih di eranya menjabat, menunjukkan Washington serius menjalin hubungan dengan Asia.

Gedung Putih mengatakan, dinas luar negeri pertama Biden adalah ke Eropa, di mana dia akan menghadiri KTT G7, NATO, dan Uni Eropa pada Juni mendatang.

Biden juga menepati janjinya untuk membawa AS kembali ke perjanjian iklim Paris, dan berupaya menghidupkan kembali negosisasi nuklir Iran.

Jelang 100 hari pertama Biden, ditetapkan pula tanggal untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan yaitu 11 September.

Janji kampanye Biden yang masih dikerjakan

1. Bekerja dengan Kongres

Biden menjanjikan bipartisan, tetapi sejauh ini dia bekerja di belakang mayoritas tipis Demokrat.

Hal itu menimbulkan keraguan yang meningkat tentang proyek-proyek besarnya seperti infrastruktur, pemulihan ekonomi, reformasi kebrutalan polisi, dan imigrasi.

AFP melaporkan, pemilu kongres paruh waktu pada tahun depan bisa menghapus keunggulan Demokrat di Kongres.

Joe Biden menjanjikan pendekatan yang lebih manusiawi setelah Trump menerapkan kebijakan keras di perbatasan selatan.

Namun pemerintahan Joe Biden belum siap menangani lonjakan pendatang yang kebanyakan dari Amerika Tengah.

Penampungan yang dipenuhi anak-anak migran tanpa pendamping, memicu kritik tajam dari Republik dan memancing amarah pendukung Biden sendiri.

Pemerintah yang bolak-balik berjanji meningkatkan batas pengungsi masuk AS juga memicu kekacauan.

3. Masalah kebijakan luar negeri

Meski Biden bergerak cepat untuk memperbaiki hubungan dengan sekutu, rencananya untuk menghadapi musuh-musuh AS masih dalam proses.

100 hari pertama Joe Biden juga belum teruji dengan cobaan bertubi-tubi dari China, Iran, Korea Utara, dan Rusia yang bisa muncul kapan saja.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/25/150056970/jelang-100-hari-pertama-joe-biden-apa-saja-janji-yang-tercapai-dan-belum

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke