Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah AS, Jepang Mengeluh Warganya Diminta Tes Swab di Anus oleh China

Pernyataan ini terjadi beberapa hari setelah AS mengklaim, sejumlah diplomatnya juga diminta melakukan anal swab.

Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menggulirkan klaim itu dalam wawancaranya pada Senin waktu setempat (1/3/2021).

"Sejumlah warga Jepang melapor ke kedutaan kami di China, mereka menerima anal swab yang menyebabkan rasa sakit psikologis," papar Kato.

Dilansir Russian Today, Kato menerangkan bahwa Tokyo sudah meminta "Negeri Panda" untuk memberikan tes swab ke warganya.

Sejauh ini, Kato menuturkan "Negeri sakura" belum mendapat pemberitahuan dari Beijing bahwa mereka akan mengubah prosedurnya.

Kato tidak merinci berapa banyak warga Jepang yang diminta oleh pemerintah China melakukan tes swab di anus.

Metode ini diperkenalkan pada awal tahun ini, diklaim lebih efektif dibanding tes usap yang dilakukan dari hidung dan tenggorokan.

Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial "Negeri Panda", alat pengambil sampel harus masuk ke dubur sedalam 3-5 sentimeter.

Namun, metode ini memberikan rasa tidak nyaman. Termasuk kepada AS yang diplomatnya menjadi subyek pengambilan sampel.

Media Vice memberitakan Februari lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS merasa cara itu tidak bermartabat.

Karena itu, Washington memerintahkan agar para diplomatnya menolak jika pemerintah setempat kembali melakukan pemeriksaan.

"Seingat saya, China tidak pernah memaksa personel AS untuk melakukan anal swab," ujar juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian, merespons tudingan itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/01/222310570/setelah-as-jepang-mengeluh-warganya-diminta-tes-swab-di-anus-oleh-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke