Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Pelantikan Biden, YouTube Perpanjang Larangan terhadap Saluran Trump

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - YouTube milik Google pada Selasa (19/1/2021) mengonfirmasi bahwa pihak mereka telah memperpanjang larangan unggahan video baru pada kanal Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan lengser, Donald Trump karena berpotensi menghasut kekerasan.

Melansir Daily Mail, penangguhan selama 1 pekan diberikan kepada kanal Trump sehingga kanal tersebut tidak bisa mengunggah atau pun membuat layanan streaming video demi keamanan pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden.

"Mengingat kekhawatiran tentang potensi kekerasan yang berlangsung, saluran Donald Trump akan dicegah untuk mengunggah video baru atau streaming langsung selama minimal 7 hari," kata YouTube menanggapi penyelidikan kantor berita AFP.

Tak hanya itu, komentar di kanal platform tersebut juga akan terus dinon-aktifkan tanpa batas waktu.

Akses Trump ke platform media sosial yang dia gunakan sebagai corong politiknya selama masa jabatannya sebagai presiden sebagian besar telah terputus sejak massa pendukungnya yang brutal menyerbu Capitol di Washington DC pada 6 Januari.

Trump yang sakit hati atas kekalahannya di ajang pemilihan presiden dapat menggunakan akunnya untuk memicu lebih banyak kerusuhan pada pelantikan Biden pada Rabu.

YouTube pekan lalu menangguhkan kanal Trump "selama setidaknya tujuh hari" dan menghapus video karena telah melanggar kebijakan mereka.

Sebelumnya, Facebook juga menangguhkan akun Trump dengan pihak mereka mengatakan bahwa Trump bisa menggunakan platform tersebut untuk menghasut kekerasan dan khawatir hal itu akan terus dilakukannya.

Adapun Twitter melangkah lebih jauh dengan menghapus akun Trump, mencabut platform favorit taipan real-estate itu. 

Trump juga terkena penangguhan oleh layanan seperti Snapchat dan Twitch.

Trump, yang tidak muncul di depan umum selama seminggu, tampil pada Selasa dengan rekaman pidato perpisahan yang diunggah ke saluran Gedung Putih di YouTube.

Trump untuk pertama kalinya meminta orang Amerika untuk "berdoa" bagi keberhasilan pemerintahan Biden yang akan datang secara tersirat.

Sesuatu yang kontras dari seruannya beberapa waktu sebelumnya. Trump sendiri secara pribadi juga belum memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya atau mengundangnya untuk minum teh di Gedung Oval.

Para pendukung Trump yang menyerang Capitol AS "diprovokasi" oleh ucapan Trump sendiri  yang "berbohong," kata Pemimpin Mayoritas Partai Republik di Senat Mitch McConnell, pada Selasa.

Ribuan pendukung Trump menyerbu Capitol pada 6 Januari, buntut dari pidato presiden di luar Gedung Putih di mana dia mengulangi klaim 'ngawurnya' untuk bisa memenangkan pemilihan.

Setidaknya lima orang tewas dalam kekacauan itu.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dikendalikan Demokrat memakzulkan Trump pada 13 Januari karena Trump dianggap telah "menghasut pemberontakan".

Trump juga berpotensi menghadapi persidangan di Senat setelah dia meninggalkan jabatannya pada Rabu ini.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/20/115259970/jelang-pelantikan-biden-youtube-perpanjang-larangan-terhadap-saluran

Terkini Lainnya

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke