Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Putri Pendiri Huawei Meng Wanzhou Dapat Ancaman Mati, Termasuk Dikirimi Peluru

Ancaman itu terungkap melalui testimoni Doug Maynard, COO Lions Gate Risk Management, selaku penyedia keamanan Meng.

Maynard menerangkan, sepanjang Juni sampai Juli 2020, perempuan 48 tahun itu menerima lima sampai enam ancaman pembunuhan di kediamannya.

Dalam keterangan di Pengadilan Tinggi British Columbia, Maynard menuturkan Kepolisian Vancouver dipanggil untuk melakukan penyelidikan.

Maynard mengemukakan, ancaman mati itu dikirimkan lewat pos di mana mereka dengan gampang diidentifikasi dari luar.

Maynard menjelaskan, Lions Gate berusaha agar bukti yang ada dalam ancaman pembunuhan tersebut tidak dirusak dan memastikan isinya ancaman.

"Kadang kami temukan ada peluru di dalam amplopnya," tutur Maynard. Identitas si pengirim maupun motifnya tak dirilis oleh sidang.

Kesaksian itu muncul setelah Meng Wanzhou dan pengacaranya berencana untuk datang ke pengadilan lagi pekan ini.

Mereka bermaksud meminta agar Meng bebas dengan jaminan, termasuk memohon agar keamanan yang selalu mengikutinya dilonggarkan.

Dilansir Reuters via The Guardian Rabu (13/1/2021), Meng ditangkap di bandara Vancouver pada Desember 2018 atas permintaan AS.

Chief Financial Officer Huawei itu didakwa melakukan penipuan bank, di mana Meng dituding bertransaksi dengan Iran.

Meng menegaskan dia tak bersalah dan berusaha melawan ekstradisi. Saat ini, dia berstatus tahanan rumah setelah jaminan agar dia tak dikurung dikabulkan.

Sidang dengar pendapat soal jaminan Meng dilaporkan rampung pada Rabu sore, dengan keputusan mengenai ekstradisinya bakal digelar Mei.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/14/181356870/putri-pendiri-huawei-meng-wanzhou-dapat-ancaman-mati-termasuk-dikirimi

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke