Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menlu AS Sebut Iran sebagai Bajak Laut di Selat Hormuz

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebut Iran sebagai bajak laut dalam serangkaian unggahannya di Twitter.

Dalam serangkaian twit yang diungganya pada Kamis (14/1/2021), Pompeo juga memuji upaya sejumlah negara dalam mengamankan Selat Hormuz dari aksi Iran.

Pompeo berterima kasih kepada Bahrain, Inggris, Albania, Lithuania, Australia, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi karena melindungi salah satu jalur pelayaran paling kritis di dunia itu.

Pompeo juga menggunakan tanda pagar (tagar) #piratesofhormuz yang berarti bajak laut di Selat Hormuz yang merujuk pada Garda Revolusi Iran sebagaimana dilansir dari The National.

Dalam salah satu twitnya, Pompeo melampirkan video hitam putih yang konon menunjukkan pasukan Garda Revolusi Iran mengeluarkan ranjau anti-kapal dari sebuah kapal tanker minyak.

Video tersebut awalnya dirilis oleh militer AS pada 2019 ketika kapal tanker Kokuka Courageous, yang dikelola Singapura, diserang di Teluk Oman, sekitar 129 kilometer di lepas pantai Fujairah.

Pasalnya, serangan terhadap kapal tanker terus meningkat, termasuk penyitaan kapal tanker minyak Inggris, Stener Impero.

Pada awal 2020, dua gugus tugas angkatan laut internasional, Operasi Sentinel dan Koalisi pimpinan Eropa di Selat Hormuz, melindungi rute pengiriman penting tersebut.

Meski demikian, aktivitas Garda Revolusi Iran yang mengancam pelayaran kapal tanker dilaporkan telah meningkat.

Pada 5 Januari, Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker Hankuk Chemi berbendera Korea Selatan di Selat Hormuz.


Garda Revolusi Iran mengatakan pihaknya menahan Hankuk Chemi karena mencemari lingkungan.

Para analis berpendapat penahanan kapal tersebut disebabkan karena dana Iran di Korea Selatan dibekukan karena adanya sanksi dari AS.

Menanggapi tindakan Garda Revolusi Iran tersebut, Pompeo mengatakan satuan tugas angkatan laut internasional yang melindungi pelayaran semakin bertambah kuat.

"Kami membantu menciptakan Konstruksi Keamanan Maritim Internasional & #CTFSentinel untuk mengamankan Selat Hormuz & Teluk Perisa dari tindakan ilegal Iran. Dimulai dengan 7 mitra sekarang ada 14 mitra,” tulis Pompeo.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/14/154625270/menlu-as-sebut-iran-sebagai-bajak-laut-di-selat-hormuz

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke