Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Koroner Malaysia Tetapkan Kematian Nora Quoirin sebagai Kecelakaan

Remaja blasteran Perancis-Irlandia dengan gangguan belajar itu hilang di hutan Malaysia, dan ditemukan tewas tanpa busana pada 2019.

Koroner mengatakan, tidak ada tanda-tanda gadis 15 tahun bernama lengkap Nora Anne Quoirin tersebut dibunuh atau diserang secara seksual.

Dilaporkan AFP, ibu korban yang menyaksikan persidangan secara online menundukkan kepala saat putusan dibacakan.

Polisi juga bersikeras tidak ada penculikan dan otopsi yang dilakukan di Malaysia mendapati Nora Quoirin mungkin kelaparan, lalu meninggal karena pendarahan internal setelah berhari-hari di hutan.

Namun orangtuanya merasa dia diculik, dengan mengatakan korban tidak mungkin keluar dari jendela chalet (resor kayu) tempat mereka tinggal pada tengah malam, seperti yang diyakini pihak berwenang.

Meski begitu setelah pemeriksaan di Malaysia, Koroner Maimoonah Aid menetapkan Nora Quoirin tewas karena kecelakaan.

"Setelah mendengar semua bukti relevan, saya memutuskan tidak ada yang terlibat dalam kematian Nora Anne," katanya di pengadilan kota Seremban.

"Kemungkinan dia meninggal karena kecelakaan," lanjutnya dikutip Kompas.com dari AFP.

Remaja itu kemungkinan meninggalkan resor keluarga sendirian lalu tersesat, katanya yang membacakan putusan secara online karena pandemi virus corona.

Jasad Nora Quoirin ditemukan di sungai dalam hutan dekat resor, setelah dilakukan 10 hari pencarian yang melibatkan ratusan orang, helikopter, dan anjing pelacak.

"Keluarga kelelahan"

Koroner butuh waktu 2 jam untuk menyampaikan putusan, setelah mendengar kesaksian lebih dari 40 saksi yang diperiksa selama Agustus-Desember.

Selain mengatakan tidak ada bukti pembunuhan atau kekerasan seksual, koroner juga menolak vonis terbuka yang diajukan keluarga korban.

Sebaliknya, Maimoonah menitikberatkan fakta bahwa keluarga tersebut kemungkinan besar kelelahan setelah perjalanan panjang dari Inggris dan kegiatan di resor Dusun pada hari kedatangan mereka, Agustus 2019.

"Keluarga itu (semuanya) jet-lag dan lelah. Nora Anne juga menunjukkan tingkat kelelahan yang meningkat."

Itu membuat kemungkinan gadis tersebut saat berada di tempat yang aneh dan baru, keluar dari resor keluarga pada malam pertama, lanjutnya.

Maimoonah juga mencatat pengakuan ibu korban bahwa Nora Quoirin bisa naik tangga sendiri, yang artinya dia juga bisa saja keluar dari chalet sendirian.

Selama pemeriksaan, orangtua korban mengatakan mereka mendengar suara-suara teredam misterius di dalam resor pada malam hilangnya anak mereka, yang memicu keyakinan Nora Quoirin diculik.

Resor seluas 5 hektar itu terletak di sebelah sepetak hutan lebat di kaki bukit pegunungan.

Nora Quoirin memiliki kondisi yang dikenal sebagai holoprosencephaly, di mana otak gagal berkembang secara normal.

Komunikasi verbalnya terbatas dan hanya bisa menulis beberapa kata, sehingga dia bersekolah di SLB khusus anak-anak dengan gangguan belajar.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/04/154702570/koroner-malaysia-tetapkan-kematian-nora-quoirin-sebagai-kecelakaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke