Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Busana Indonesia Karya Maquinn Couture Pukau 170 Tamu Undangan Milan Fashion Week

Tampil sebagai penutup rangkaian peragaan busana Runway Show Milan Fashion Week (MFW) “Emerging Talents” Spring/ Summer 2020/2021, koleksi adi busana yang ditampilkan dua perancang busana muda Indonesia dari rumah busana Maquinn Couture yakni Janice Pradipta dan Benita Pradipta Setyawan, sukses memukau sekitar 170 tamu undangan MFW dan publik Milan, Italia.

Selain Maquinn Indonesia, 4 desainer busana lainnya juga mengikuti ajang tersebut yaitu OTKUTYR Fashion House (Arab Saudi), COSEL Fashion (Polandia), Uriel Saenz (Amerika), dan Maya Seyferth (Swiss).

Oleh kurator MFW, karya adi busana yang ditampilkan pada akhir (puncak) acara umumnya dipilih sebagai karya busana yang terbaik.

Elemen batik Indonesia khususnya batik corak Pekalongan sangat mendominasi dipadukan dengan gaya busana Eropa.

Masing-masing busana yang ditampilkan juga memiliki nilai filsofi yang mendalam, baik filosofi yang mendasari pembuatan busana maupun pesan filosofi yang ingin disampaikan kepada publik.

Salah satu koleksi dengan ornamen “ranting kehidupan” menggambarkan peran Indonesia sebagai “ranting” di dunia.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia saat ini belum sampai pada tahap 'Negara adi daya', namun Indonesia telah mampu bertindak sebagai ranting yang tidak getas, yang mampu menahan permasalahan dunia, menopang keberlangsungan perdamaian dunia, dan mampu meneruskan dan menjaga nilai-nilai kebaikan leluhurnya,” ungkap Janice Setyawan.

Konsep "Pilgrimage" dipilih Maquinn Couture juga untuk memperkenalkan budaya luhur Indonesia, khususnya batik Indonesia.

"Kami berharap kelak batik Indonesia meraih tempat terbaik di dunia fesyen internasional”, jelas Benita.

Dijelaskannya pula bahwa "koleksi yang kami tampilkan menonjolkan sisi feminin, luwes, indah dan segar, namun tetap kuat dan megah. Karenanya, kain tenun sutera, tinta emas, dan kulit sapi asli kami pilih sebagai bahan koleksi houte couture kami".

Lebih lanjut ditambahkannya bahwa batik yang mereka gunakan diproduksi dengan mempertahankan cara-cara tradisional, penuh ketelitian dalam mengombinasikan teknik embroidery (sulam) dan beading (merangkai manik-manik dan ornamen busana).

Selain itu tetap dijaga keaslian motif dan cara pengolahannya, karena keunggulan batik tidak semata pada coraknya, namun juga pada proses pembuatannya.

Dubes Indonesia untuk Italia Esti Andayani yang turut hadir dalam kegiatan pagelaran busana MFW tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi atas partisipasi mereka pada ajang bergengsi ini.

“Tentunya kami bangga, semakin banyak perancang busana muda Indonesia yang diundang dalam ajang pameran busana di kota mode Milan ini,” jelasnya dalam siaran pers KBRI Roma.

“Konsep akulturasi dalam tema “Pilgrimage” yang dipilih juga selaras dengan misi diplomasi KBRI Roma “East meets West” untuk saling mempertemukan, memperkenalkan, dan memahami keluhuran budaya satu dengan lainnya.

“Batik telah diakui UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya dunia pada tahun 2009. Dan kami bangga kedua perancang muda penuh talenta ini memperkenalkannya di ajang Milan Fashion Week ini."

"Tentunya ini sangat mendukung diplomasi batik Indonesia. Semoga batik Indonesia, dan juga wastra Indonesia lainnya semakin dikenal di dunia fesyen”, jelasnya.

Ke depannya diharapkan partisipasi kedua perancang busana muda Indonesia tersebut mampu mendorong kesuksesan mereka dan desainer muda Indonesia lainnya pada kancah internasional. Untuk hal tersebut, KBRI Roma mengaku siap memberikan dukungan, fasilitasi, dan kerja sama.

Apresiasi tinggi partisipasi Maquinn Indonesia juga disampaikan oleh Haute Couture Istituto Di Moda Burgo Milan, Professor Biagio Belsito.

“Karya meraka sangat mempesona, indah, dan menawan, kuat dalam filosofi dan penuh dengan orisinalitas yang sangat dibutuhkan seorang perancang adi busana. Saya yakin mereka bisa sukses di masa mendatang”, jelasnya.

Kehadiran dan partisipasi Maquinn Couture Indonesia di MFW ini mendapatkan dukungan yang besar dari Panitia MFW.

Sebagai salah satu bentuk penghargaan, kedua perancang busana Maquinn Couture (Janice Pradipta dan Benita Pradipta Setyawan) asal Surabaya, akan tinggal di Milan dan memperdalam ilmu fesyen di Istituto Di Moda Burgo Milan selama sekitar 8 bulan.

Berdiri semenjak 2014, Maquinn Couture adalah label Indonesia untuk pakaian batik modern pria dan wanita.

Perusahaan ini memiliki ide besar menghadirkan busana batik yang eksklusif, memberi kesan mewah dan modern dengan menekankan orisinalitas.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/28/142014970/busana-indonesia-karya-maquinn-couture-pukau-170-tamu-undangan-milan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke