Sementara ini 1 orang tewas dan 2 korban lainnya dalam kondisi kritis, menurut keterangan polisi yang dikutip kantor berita AFP.
Polisi lalu menyatakan kejadian ini adalah "insiden besar".
Penusukan terjadi sekitar pukul 00.30 dini hari waktu setempat di sekitar Arcadian Center, tempat populer yang dipenuhi dengan restoran, kelab malam, dan bar.
Polisi West Midlands menginformasi ada "sejumlah" penikaman tetapi tidak ada informasi tentang laporan tembakan.
Kepala Inspektur Steve Graham mengatakan, penyelidikan pembunuhan telah diluncurkan, tetapi "tidak ada indikasi sama sekali bahwa ini terkait terorisme."
"Tampaknya itu serangan acak," lanjutnya dikutip dar AFP.
Insiden ini terjadi setelah beberapa penusukan massal sebelumnya, termasuk satu di kota Glasgow, Skotlandia, pada 26 Juni di mana 6 orang terluka termasuk seorang polisi.
Minggu sebelumnya seorang pria didakwa melakukan pembunuhan setelah 3 orang tewas di sebuah taman di Reading, barat London.
Inggris juga sempat siaga tinggi setelah terjadi dua penikaman massal di London tahun lalu, yang membuat kedua pelaku ditembak mati oleh polisi.
Tindak kejahatan dengan pisau di Inggris dan Wales meningkat 6 persen dalam setahun hingga akhir Maret, menurut Badan Statistik Nasional Inggris.
Birmingham salah satu kota dengan etnis beragam di Inggris yang berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa, memiliki riwayat kekerasan geng yang eksplosif baru-baru ini.
Pada 2003 satu geng melepaskan tembakan dengan sub-machine gun semi-otomatis ilegal ke kelompok saingan mereka.
Sebanyak 2 gadis yang sedang melintas tewas dalam baku tembak itu.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/06/180830170/penusukan-di-birmingham-inggris-jadi-insiden-besar-1-tewas-dan-2-kritis