Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Diduga Berada di Abu Dhabi di Tengah Skandal Korupsi

Sebuah foto yang dipublikasikan media Spanyol NIUS memperlihatkan raja sepuh itu turun dari pesawatnya di bandara Abu Dhabi.

Kabar itu terjadi setelah Juan Carlos membuat pengumuman mengejutkan Senin (3/8/2020), di mana dia menyatakan bakal meninggalkan Spanyol.

Pemimpin monarki periode 1975 sampai 2014 itu membantah terlibat skandal korupsi, dan mengaku siap jika penyelidik datang untuk menanyainya.

Kepergiannya sontak memantik perdebatan mengenai masa depan kerajaan, hingga spekulasi di mana tepatnya sang mantan raja berada.

Media Negeri "Matador" menyebarkan rumor bahwa awalnya Juan Carlos berada di Republik Dominika, setelah diyakini tinggal di Portugal.

Tetapi, kini muncul laporan bahwa dia berada di Abu Dhabi dan tinggal di hotel bintang lima di ibu kota Uni Emirat Arab tersebut.

Dia diketahui dekat dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al-Nahyan. Madrid sejauh ini masih enggan memberikan tanggapan.

Mengapa Juan Carlos meninggalkan Spanyol?

Eks Raja Spanyol berusia 82 tahun itu mundur dari takhta pada 2014 setelah 40 tahun berkuasa, dan menyerahkannya kepada anaknya, Felipe.

Keputusannya terjadi setelah kasus korupsi membelit suami putrinya, dan hidup mewah keluarganya dengan berburu gajah di tengah krisis ekonomi.

Kontroversinya belum berhenti. Pada Juni lalu, Mahkamah Agung menyelidiki dugaan keterlibatan raja sepuh dalam kontrak kereta cepat di Arab Saudi.

Kabar tersebut muncul setelah Juan Carlos kehilangan imunitas dari penuntutan secara hukum setelah memutuskan mundur dari posisinya.

Kemudian pada 3 Agustus, dia mengirimkan surat kepada Raja Felipe untuk memberitahukan bahwa dia meninggalkan Negeri "Matador".

"Berangkat dari pengabdian kepada rakyat, dan institusi, aku memberitahumu, sebagai raja, tewrkait keputusanku meninggalkan Spanyol," tulisnya dalam surat.

Dia menjelaskan, keputusan itu diambil setelah tekanan publik terkait "dosa-dosanya" di masa lalu semakin besar, dan supaya putranya memerintah dengan tenang.

Pernyataan itu kemudian disikapi Raja Felipe VI, di mana dia menyampaikan "rasa terima kasih dan penghargaan" atas keputusan ayahnya.

Bagaimana publik menyikapinya?

Kepergian Juan Carlos, yang kemudian disinyalir ke Abu Dhabi, memunculkan debat mengenai perlunya monarki di dalam kehidupan mereka.

Parlemen Catalan, yang dikuasai oleh kelompok separatis yang ingin memisahkan diri dari Spanyol, melakukan mosi tak mengikat mengecam kerajaan.

"Baik publik Spanyol maupun Catalan tidak pantas untuk mendapatkan skandal menggelikan ini dalam skala internasional," kata Presiden Catalan, Quim Torra.

Kemudian muncul demonstrasi menuntut Spanyol agar menjadi republik kembali, seperti yang pernah mereka lakukan pada 1931 silam.

Keputusan menghapus monarki terjadi sebelum perang saudara, di mana diktator Jenderal Francisco Franco berkuasa hingga meninggal pada 1975.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/09/115257770/mantan-raja-spanyol-juan-carlos-diduga-berada-di-abu-dhabi-di-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke