Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ditolak Interpol, Iran Tetap Berniat Tangkap Trump Meski Tak Lagi Jadi Presiden

Jaksa Agung Teheran Ali Alqasimehr Senin (29/6/2020) menyatakan, dia mendakwa sang presiden bersama dengan 30 orang Iran lainnya.

Mereka dituding bertanggung jawab atas kematian Komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, pada 3 Januari lalu.

Soleimani dibunuh AS berdasarkan perintah Trump, ketika mobilnya hancur dihantam rudal saat berada di bandara Baghdad, Irak.

Dalam keterangan yang dikutip kantor berita semi-resmi ISNA, Alqasimehr mendakwa sang presiden melakukan pembunuhan dan terorisme.

Sang jaksa agung bahkan menyatakan, dia sudah menghubungi dan meminta bantuan Interpol untuk membantu penangkapan presiden 74 tahun itu.

Namun dalam rilisnya, organisasi penegak hukum yang berbasis di Lyon, Perancis tersebut menolaknya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Mereka merujuk kepada aturan yang melarang penangkapan seseorang atas dasar aktivitas politik, rasial, militer, maupun keagamaan.

"Karena itu, jika ada permintaan yang langsung dikirimkan kepada Kantor Sekretariat Jenderal atas dasar itu, Interpol tak akan memrosesnya," jelasnya.

Mendapat penolakan tersebut, Alqasimehr sudah menuturkan pihaknya akan tetap berusaha menangkap Trump meski nanti tak menjadi Presiden AS.

Utusan AS untuk Iran, Brian Hook, dalam konferensi yang digelar di Arab Saudi menyebut manuver yang dilakukan Teheran adalah aksi propaganda.

"Berdasarkan penilaian kami, Interpol tidak akan menanggapi dan permintaan Red Notices itu berdasarkan aksi politik," terang Hook.

Dia menerangkan aksi Iran murni bermuatan politis, dan tidak ada kaitannya dengan keamanan nasional atau mempromosikan perdamaian.

Qasem Soleimani, yang memimpin cabang elite di Garda Revolusi Iran, dianggap bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara AS di Irak.

Teheran sendiri langsung melakukan pembalasan, di mana mereka menyerang dua pangkalan milik AS dan sekutunya di Ain al-Assad dan Erbil, Irak.

Dikutip BBC, analis menuturkan upaya tersebut tak sekadar aksi simbolik, juga mencerminkan betapa bencinya Iran terhadap Trump.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/30/112654170/ditolak-interpol-iran-tetap-berniat-tangkap-trump-meski-tak-lagi-jadi

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke