Si atlet dibekuk setelah mengunggah sebuah foto di media sosial, memperlihatkan bagaimana dia berciumand dengan perempuan di atap Teheran.
Kepala Polisi Teheran Hossein Rahimi berujar kepada ISNA, individu yang tak disebutkan identitansya itu ditangkap oleh dinas kepolisian siber.
"Kami menentang individu ini dan pasangannya karena melanggar norma, dengan mempertontonkan perilaku vulgar. Polisi dan hakim akan menangani mereka," ujar Rahimi.
Dikutip AFP Rabu (19/5/2020), si atlet parkour disebut bernama Alireza Japalaghy, di mana dia disebut mempunyai 133.000 follower di Instagram.
Parkour merupakan olahraga ekstrem asal Perancis, yang mengombinasikan pergerakan di antara bangunan dengan lompatan menantang maut.
Olahraga ini cukup populer di kawasan barat Teheran, di mana bangunan-bangunan tinggi dan berdekatan dibangun, menjadi medan favorit bagi para atlet.
Japalaghy dilaporkan mengunggah serangkaian foto dan video pekan lalu, menunjukkan dia dan seorang perempuan di mana mereka berciumand di atap.
Berdasarkan hukum syariah yang diterapkan, perempuan hanya boleh menunjukkan wajah, tangan, dan kaki di tempat publik, dan warnanya tak boleh seragam.
Dalam video Instagram yang diunggah Senin (18/5/2020), Japalaghy mengaku mendapat "telepon aneh", yang memintanya menyerahkan diri atau ditangkap.
Saudara si atlet parkour kemudian mengunggah pembaruan, di mana Japalaghy dibawa oleh pihak berwenang dari kediamannya.
Lebih lanjut, Rahimi menjelaskan, perempuan yang bersama dengan Japalaghy du mana mereka berciumand bakal segera ditangkap secepatnya.
https://www.kompas.com/global/read/2020/05/20/170856670/unggah-foto-berciuman-di-atap-atlet-parkour-iran-ditangkap