Penambahan ini membuat total korban meninggal di "Negeri Uncle Sam" menjadi 582 jiwa.
Sementara itu, pasien yang sembuh berjumlah 295 orang, menurut data dari Worldometers.
Kemudian, data dari Johns Hopkins University menunjukkan, jumlah kasus di AS mencapai 46.371 sampai Selasa (24/3/2020).
New York City mencatat jumlah korban meninggal tertinggi dengan 125 orang; diikuti 87 korban di King, Washington; 35 lainnya di negara bagian New York; dan 20 orang di Orleans, Louisiana.
Stok alat pelindung diri (APD) menipis
Wali Kota New York Bill de Blasio, Minggu (22/3/2020), memperingatkan bahwa stok peralatan penting di rumah sakit akan habis dalam beberapa hari lagi.
Kota berjuluk "Big Apple" ini mencatatkan kasus Covid-19 terkonfirmasi tertinggi di Amerika Serikat (AS).
Bill de Blasio mengatakan bahwa jajaran rumah sakit di kota pimpinannya kini berada di titik puncak.
"Terus terang, kita sekitar 10 hari lagi akan kekurangan ventilator (alat pernapasan), masker bedah, hal-hal yang diperlukan untuk menjaga sistem rumah sakit berjalan," kata de Blasio kepada CNN, dikutip dari kantor berita AFP.
Pria kelahiran Manhattan, New York, itu juga memohon kepada Presiden Donald Trump untuk memobilisasi militer dalam memacu produksi dan distribusi pasokan medis yang sangat dibutuhkan.
"Jika kita tidak mendapatkan lebih banyak ventilator dalam 10 hari ke depan, orang yang seharusnya tidak mati akan mati. Sesederhana itu," ucapnya.
Kekurangan stok APD juga dirasakan di ruang gawat darurat Los Angeles.
Dokter diberikan sekotak masker kedaluwarsa, dan ketika mereka mencoba memakainya, ikat elastis itu patah.
Jika persediaan masker habis, para staf harus menggantinya dengan bandana atau syal.
Dengan kasus yang melonjak, dokter, perawat, dan pekerja medis garis depan lainnya di AS menghadapi kekurangan APD untuk berjibaku menyelamatkan pasien.
Akibatnya, lusinan pekerja perawatan kesehatan lain di seluruh negeri telah jatuh sakit dan ratusan telah dipaksa melakukan karantina.
Pemerintah siapkan stasiun medis
Pemerintah AS tidak tinggal diam menghadapi persoalan pelik ini.
Presiden Donald Trump pada Minggu (22/3/2020) mengatakan telah memerintahkan pendirian stasiun medis darurat di tiga wilayah.
Stasiun medis darurat ini akan memiliki kapasitas total 4.000 tempat tidur, yang akan didirikan di New York, California, dan Washington DC.
Delapan stasiun di California akan memiliki 2.000 tempat tidur, lalu empat stasiun di New York dan Washington DC masing-masing akan memiliki total 1.000 tempat tidur.
Dalam konferensi persnya, Trump mengatakan telah meminta Badan Manajemen Darurat atau Federal Emergency Management Agency (FEMA) untuk mendirikan stasiun medis ini.
"Kami berperang, dalam arti sebenarnya kami berperang," kata Presiden AS Donald Trump dengan tegas, dikutip dari AFP.
Gedung Putih juga menjanjikan akan ada 27 juta alat tes virus corona yang tersedia untuk pasien pada akhir Maret 2020.
Lebih dari 10 juta alat tes telah didistribusikan ke laboratorium secara nasional dalam dua minggu pertama bulan Maret, kata Asisten Menteri Kesehatan AS, Brett Giroir, dalam konferensi persnya.
"Kami berjanji 1 hingga 4 juta, ada 10 juta (alat) tes di pasaran sekarang," kata Giroir, dikutip dari New York Post. Dia mengindikasikan 17 juta lainnya akan datang pada akhir bulan.
https://www.kompas.com/global/read/2020/03/24/114159170/bertambah-29-orang-total-korban-meninggal-covid-19-di-as-jadi-582-jiwa