Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Unair Ceritakan Lika-liku Vaksin Merah Putih

Kompas.com - 07/03/2022, 18:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Merah Putih telah memasuki fase uji klinis satu pada 8 Februari 2022 dan sedang persiapan untuk uji klinis fase dua pada 28 Maret 2022.

Sebelum memasuki fase uji klinis, vaksin Merah Putih telah melewati perjalanan panjang dari awal pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Baca juga: Ikut SBMPTN 2022? Ini 10 Prodi Saintek dan Sohum Unair Paling Diminati

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development Unair, Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, adanya kesulitan dan berbagai tantangan yang dialami masyarakat selama pandemi membuat para peneliti dengan dukungan pemerintah melakukan riset vaksin.

"Kita sebagai insan akademisi terlibat langsung di bidang riset. Selain teman-teman akademisi ada juga yang terlibat langsung di lapangan yaitu para klinisi," ucap dia melansir laman Unair, Senin (7/3/2022).

Prof. Nyoman mengatakan, dengan adanya Lembaga Penyakit Tropis (LPT), Unair menjadi andalan pemerintah untuk menjadi laboratorium rujukan.

Hal ini dikarenakan pada awal Indonesia terkonfirmasi Covid-19 belum banyak laboratorium terstandar untuk melakukan analisa virus Covid-19.

Jadi, lanjutnya, dari situlah para akademisi, peneliti, dan pakar Unair berkumpul untuk melakukan kegiatan-kegiatan riset selain ikut konsorsium nasional.

"Bagian dari riset konsorsium nasional yang dibentuk pemerintah melalui BRIN pada waktu itu adalah terkait Covid-19 dan belum fokus ke vaksin, masih pada penanganan, pada alat perlindungan diri, pengobatan terapi, juga termasuk alat-alat kesehatan," jelas dia.

Baca juga: SNMPTN 2022 Ditutup, Ini 15 PTN Penerima Terbanyak Peserta di 2021

Prof. Nyoman menyampaikan, adanya penyebaran Covid-19 yang sangat cepat membuat para peneliti di konsorsium nasional fokus ke pencegahan dengan vaksin.

Akhirnya, pemerintah membentuk konsorsium percepatan vaksin nasional yang disebut dengan vaksin Merah Putih.

"Alhamdulillah akhirnya ada tujuh institusi yang masuk dalam konsorsium vaksin merah putih dan Unair salah satunya," tutur dia.

Prof. Nyoman menjelaskan, pada awal penelitian Unair menggunakan tiga platform.

Dalam perjalanannya, platform inactivated atau virus yang dimatikan dikembangkan Unair berjalan lancar dan lebih cepat.

Prof. Nyoman juga mengatakan hanya Unair yang menggunakan platform inactivated dalam konsorsium nasional tersebut.

"Masa-masa sulit di fase uji praklinik Alhamdulillah sudah selesai dan sekarang uji klinik dan Alhamdulillah fase satu sudah terlewati, kita akan persiapan ke fase dua," ungkap dia.

Kemudian, Prof. Nyoman menambahkan, vaksin Merah Putih telah mendapatkan sertifikat halal.

Hal ini penting untuk Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim.

Baca juga: Ikut Ajang SBMPTN 2022? Ini 10 Prodi Saintek dan Sohum UB Paling Ketat

Prof. Nyoman menyebut, nantinya vaksin Merah Putih akan didistribusikan ke negara-negara, seperti Timur Tengah dan sebagian Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com