Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kala Sekolah Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Murid sejak Dini...

KOMPAS.com – Negara tidak selamanya bisa menciptakan lapangan kerja. Terlebih kala Indonesia mengalami era demografi pada tahun 2030.

Pada masa itu, jumlah penduduk usia produktif 15-64 tahun akan lebih besar dibandingkan usia nonproduktif. Setidaknya, jumlahnya mencapai 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Artinya, Indonesia tidak lagi hanya bisa menyiapkan generasi muda pencari kerja. Indonesia harus segera menyiapkan generasi muda yang mampu menjadi pengusaha muda, bahkan yang membuka lapangan kerja.

Hanya saja, berdasarkan catatan Kementrian Koperasi dan UKM, saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47 persen. Sedangkan, untuk dikategorikan sebagai negara maju di 2040, Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur atau wirausaha mencapai 1 persen dari populasi.

Karena itu, diperlukan wadah-wadah yang memungkinkan generasi muda untuk memupuk semangat, naluri, dan keterampilan kewirausahaan sejak dini.

Guna mendorong jiwa kewirausahaan pada generasi muda, Sekolah HighScope Indonesia rutin menggelar Conscious Business Day. Kegiatan yang melibatkan siswa jejang SD hingga SMA ini melatih siswa merencanakan dan menjalankan proses kewirausahaan, mendapatkan pengalaman, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam situasi nyata.

Untuk di jenjang SMA, HighScope Indonesia juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini dengan menyelenggarakan sebuah program yang bernama Virtual Company Indonesia (VCI). VCI merupakan sebuah program simulasi bisnis bagi siswa Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Pada tahun 2024, VCI juga melibatkan sejumlah sekolah antara lain SMKN 20 Jakarta, SMKN 51 Jakarta, SMKN 43 Jakarta, SMA HighScope Indonesia TB. Simatupang, dan SMA HighScope Indonesia Bali.

Program kegiatan tahunan VCI dimulai dari Business Plan Competition yang berlangsung di Selasa, 13 Februari 2024 di Sekolah HighScope Indonesia TB. Simatupang.

Dalam kompetisi ini setiap perusahaan virtual yang terhubung dengan VCI akan mengikuti dan berkompetisi dalam ajang ini dengan mengeksplorasi ide bisnis dan kompetensi manajerialnya dalam mengelola perusahaan virtualnya di hadapan dewan juri yang terdiri dari para ahli dan praktisi bisnis.

Acara ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan karena selain dievaluasi, para pelaku bisnis dari berbagai industri juga diundang untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada para peserta.

Muhammad Jupaka Syahputra, seorang serialpreneur sangat terkesan dengan pengalamannya menjadi juri.

“Saat dengar ada business competition di jenjang SMA-SMK saya awalnya kaget, karena lumayan jarang ya. Acaranya sangat seru dan performa para peserta cukup di luar perkiraan. Karena saat melihat presentasi dari mereka hari ini, sudah tidak di level SMA dan SMK sih, sudah di level investment deck yang biasa saya terima dari teman-teman UMKM. Ternyata di level mereka sudah bisa lho membuat deck yang sudah sangat proper dan well-managed dari sisi detail dan iden bisnisnya sendiri,” ujarnya.

Jessica Halim, founder dari demibumi.id pun memaparkan pengalaman yang serupa. Menurutnya, kegiatan ini membuatnya terinspirasi.

“Jadi kita bisa melihat visi-misi baru untuk anak-anak generasi muda ini seperti apa, mindset mereka seperti apa. Kita juga terbuka wawasannya, jadi sebenarnya program ini bukan cuma bagus untuk mereka, tapi juga bagus untuk entrepreneur lainnya, untuk melihat kembali masa depan,” paparnya.

Para peserta juga menyampaikan perasaan saat mengikuti acara ini. Rahayu dari SMKN 51 Jakarta misalnya, ia merasa program VCI benar-benar memberikan manfaat.

“Kita benar-benar diasah dari public speaking, yang biasanya hanya bicara didepan kelas, sekarang harus berbicara di depan banyak orang. Lalu kita juga diuji bagaimana caranya membuat produk yang menarik bagi konsumen,” papar Rahayu.

Sementara itu, Areta dari SMKN 43 mengatakan bahwa program ini mampu mengasah ide-ide terkait wirausaha.

“Manfaatnya terutama bagi saya sebagai siswa SMK, dari memikirkan produk apa yang harus dibuat, eksplorasi ide-ide kreatif, inovatif, yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Terus juga pembelajarannya jadi lebih seru, mengerjakan ini bersama teman-teman jadi lebih kompak dan solid juga,” ujarnya.

Rangkaian acara ini dilanjutkan dengan VCI Trade Fair yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada hari Kamis, 25 April 2024 di Sekolah HighScope Indonesia – TB. Simatupang.

Pada Trade Fair tahun ini, sebanyak 11 perusahaan virtual yang didirikan oleh siswa SMA dan SMKN yang tergabung dalam Program VCI, memamerkan dan menjual konsep produk atau jasa yang sudah mereka kembangkan kepada para pengunjung pameran yang terdiri dari orang tua siswa, guru dan staf sekolah, serta para murid dari berbagai jenjang pendidikan.

Masing-masing perusahaan virtual membuat sebuah booth sebagai representasi dari konsep perusahaan mereka dan sekaligus sebagai tempat untuk memamerkan dan menjual konsep produk atau jasa mereka,kepada para pengunjung Trade Fair.

Setiap perusahaan virtual menyiapkan strategi masing-masing untuk membukukan penjualan sebanyak mungkin selama trade fair berlangsung, mulai dari program penjualan, desain booth, desain brosur, dress code, dsb. Pengunjung Trade Fair dapat melakukan transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kredit simulasi yang disediakan oleh VCI.

https://www.kompas.com/edu/read/2024/05/13/151551371/kala-sekolah-tumbuhkan-jiwa-kewirausahaan-murid-sejak-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke