KOMPAS.com - Bermunculan akun-akun Facebook yang meminta verifikasi pemblokiran akun. Namun, kita perlu waspada dan jangan langsung mengikuti.
Akun-akun tersebut menyebarkan konten dengan narasi serupa, berisi pemberitahuan untuk memulihkan akun Facebook.
Pengguna Facebook diminta untuk mengeklik tautan dan mengisi formulir verifikasi pemulihan akun.
Tim Cek Fakta menemukan sedikitnya delapan akun Facebook, yakni:
Berikut narasi yang ditulis akun-akun tersebut:
Yth. Pengguna Facebook.
Seseorang Telah Melaporkan Akun Facebook Anda Karena Facebook Anda Telah Melanggar Standar Komunitas Facebook. Dengan Adanya Laporan Tersebut Akun Facebook Anda Akan Segera Diblokir/Dinonaktifkan Secara Permanen.
Jika Anda Merasa Tuduhan/Laporan Tersebut Tidak Benar, Silahkan Konfirmasi Akun Facebook Anda Terlebih Dahulu dan Mengisi Data Dengan Benar Agar Kami Dapat Mengambil Tindak Pemulihan Akun Facebook Anda Untuk Mencegah Penonaktifan/Pemblokiran, Silahkan Mengisi Formulir Verifikasi Berikut Ini:
https://pemulihan-akun676.webnode.page/
Akun Yang Sudah Diblokir/Dinonaktifkan Tidak Dapat Dipulihkan Lagi Karena Ini Bersifat Permanen.
Terimakasih.
FACEBOOK SECURITY
Setiap akun menyertakan tautan berbeda-beda. Ada yang menggunakan domain my.id, wixsite.com, dan webnode.page.
Tim Cek Fakta mengambil tiga sampel tautan lalu melacaknya dengan perangkat Wheregoes. Hasilnya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Ketiga tautan tidak mengarahkan ke situs resmi Facebook.
Padahal, berdasarkan penjelasan laman Pusat Bantuan Facebook pemblokiran dan penonaktifan akun di Facebook tidak dilakukan melalui pengisian formulir.
Berikut beberapa alasan Facebook memblokir akun:
Ketika sebuah akun Facebook diblokir, maka pengguna tidak dapat mengakses halaman utamanya.
Pada laman login akan muncul pesan berisi pemberitahuan bahwa akun telah dinonaktifkan.
Apabila ingin mengaktifkan kembali akun, maka pengguna diminta mengikuti langkah pemulihan akun.
Caranya dengan mengirim alamat email dan kata sandi, kemudian Facebook akan mengidentifikasi masalah dan melihat apakah akun dapat dipulihkan atau tidak.
Tautan untuk memulihkan akun ada di alamat berikut https://www.facebook.com/login/identify.
Tautan tersebut jelas memiliki alamat domain facebook.com.
Selain domain tersebut, pengguna Facebook sebaiknya tidak sembarangan memberikan alamat email dan kata sandi.
Pasalnya, tautan yang disebarkan kemungkinan besar merupakan bentuk phishing.
Ketika diklik, pengguna Facebook berisiko terserang malware atau serangan daring lainnya yang dapat terjadi hanya melalui satu kali klik.
Sementara, ketika memberikan akses email dan kata sandi, akun Facebook dapat diambil alih oleh pihak lain.
Pengambilalihan akun terjadi pula pada akun-akun Facebook yang ditemukan.
Alamat URL profil Facebook sejumlah pengguna tidak sesuai dengan nama akunnya.
Contohnya akun laporan Pemblokiran memiliki alamat URL https://www.facebook.com/Lukasfansnagaswar.
Akun Verifikasi ID Pemblokiran memiliki alamat URL https://www.facebook.com/galuh.sriasih dan akun Laporan Pengingat Pemblokiiran alamat URL-nya https://www.facebook.com/jannah.nur.9655.
Riwayat unggahan akun-akun tersebut juga mengidentifikasikan aktivitas pribadinya. Seperti foto keluarga, swafoto, foto wisata, foto makanan, dan sebagainya.
Akun mereka kemungkinan besar diambil alih atau diretas setelah memberikan alamat email akun dan kata sandi di luar pihak Facebook.
Tahun lalu, Kompas.com menemukan fenomena serupa ketika sejumlah akun Facebook memperingatkan soal pemblokiran dan pemulihan akun. Unggahan dari akun-akun tersebut merupakan hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.