Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Seorang pemuda asal Palestina disebut menyebarkan kebohongan bahwa ia disiksa sampai cedera saat ditahan di penjara Israel. Ia diklaim memalsukan cedera tangannya.
Narasi tersebut beredar di tengah konflik Israel-Palestina yang kembali memanas sejak 7 Oktober 2023.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Pemuda Palestina itu benar-benar mengalami cedera selama ditahan di penjara Israel.
Narasi seorang pemuda Palestina menyebarkan kebohongan bahwa telah disiksa sampai cedera saat ditahan di penjara Israel dibagikan oleh akun Facebook ini pada 3 Desember 2023.
Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):
Pemuda Palestina, Mohammed Nazal, yang menjalani hukuman penjara di Israel karena pelanggaran terkait teror sebelum ditukar dengan sandera Israel, mengeklaim kedua tangannya dipatahkan oleh petugas polisi Israel saat berada di penjara.
Setelah dibebaskan, dia terlihat memeluk kerabatnya dengan kedua tangan dalam keadaan normal dan normal.
Namun, tak lama setelah menyapa kerabatnya, tangannya digips saat dia muncul dalam beberapa video propaganda Hamas, di mana dia mengeklaim tangannya patah sebelum dibebaskan dari penjara.
Narasi itu disertai foto seorang pemuda dengan tangan digips yang ditampilkan bersisian dengan sebuah video yang menunjukkan seorang pemuda memeluk kerabatnya dengan tangan sehat.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan artikel yang membantah narasi tersebut dari media pemeriksa fakta Logically Facts, Rabu (6/12/2023).
Dilansir Logically Facts, pemuda dengan tangan digips dalam foto adalah Mohammed Nazzal. Ia adalah pemuda berusia 18 tahun dari Palestina.
Nazzal ditahan di penjara Israel dan baru dibebaskan setelah tercapainya kesepakatan pertukaran sandera antara Hamas, kelompok perjuangan Palestina di Gaza, dan Israel.
Foto Nazzal dengan tangan digips berasal dari video yang diunggah kanal YouTube media Palestina, Quds News Network, pada 1 Desember 2023.
Dalam video tersebut, Nazzal menceritakan penyiksaan yang dialaminya selama ditahan di penjara Israel.