KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan mendukung pengembangan teknologi wolbachia untuk menangani demam berdarah dengue.
Wolbachia merupakan bakteri yang secara alami ada di sekitar 70 persen spesies serangga, termasuk nyamuk.
Kemudian, wolbachia akan dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti. Penyebaran nyamuk wolbachia ini diharapkan dapat menekan penyebaran demam berdarah.
Uji coba penyebaran nyamuk wolbachia ini dilakukan di Yogyakarta, dan mampu menekan kasus DBD hingga 77 persen. Sedangkan proporsi rawat inap di rumah sakit mampu ditekan hingga 86 persen.
Akan tetapi, muncul juga kekhawatiran bahwa strategi pengendalian DBD menggunakan nyamuk wolbachia menyebabkan bahaya.
Ada seruan yang dilatarbelakangi ketakutan, yang menyatakan nyamuk wolbachia berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup.
Namun, apakah teknologi wolbachia aman dalam pengendalian DBD? Simak dalam infografik berikut ini: