Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Kendati begitu, menurut Sahroni, upaya tersebut dinilai wajar karena Demokrat adalah partai yang besar.
Adapun sampai saat ini KPP belum mengumumkan bakal cawapres yang akan mendampingi Anies, selain itu Demokrat juga masih tergabung di KPP bersama Nasdem dan PKS.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali meminta agar Demokrat dan PKS bersabar terkait penentuan cawapres Anies.
Ia mengingatkan kembali terkait kesepakatan piagam deklarasi yang memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan cawapresnya tanpa batasan waktu.
Narasi soal Nasdem menendang Demokrat dari KPP adalah hoaks. Judul video yang beredar tidak sesuai dengan isinya.
Narator hanya membahas soal opini yang menyebut Anies menolak AHY sebagai cawapres meski Ketua Umum Partai Demokrat tersebut memaksa.
Sampai saat ini Demokrat masih tergabung dalam KPP bersama Nasdem dan PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.