Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video di Facebook menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menonaktifkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Klaim itu beredar di tengah perbincangan perkara dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh ponpes yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video yang menyebut Jokowi menonaktifkan Ponpes Al Zaytun disebarkan oleh akun Facebook ini pada Jumat (7/7/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut judul video berdurasi 6 menit 20 detik tersebut:
Resm1 Malam Ini !! Akhirnya J0kowi Nonaktifkan P0npes A1 Z4ytun
Sejauh ini Jokowi belum mengambil keputusan apa pun terkait Ponpes Al Zaytun.
Narator video membacakan artikel dari Suara.com yang diterbitkan pada Rabu (5/7/2023).
Artikel yang dibaca sebenarnya merupakan penelusuran fakta keberadaan orang di lingkar Istana Presiden yang terlibat dengan Ponpes Al Zaytun.
Di akhir, narator menyimpulkan bahwa ditangkapnya orang di lingkar Istana akibat menyokong Ponpes Al Zaytun merupakan hoaks.
Namun judul yang dipakai di video yang beredar itu menyesatkan, sehingga rentan menyebarkan kekeliruan.
Sementara, klip yang dipakai juga tidak membuktikan bahwa Jokowi telah menonaktifkan Ponpes Al Zaytun.
Salah satu klip yang dipakai bersumber dari YouTube Sekretariat Presiden, memuat pernyataan Jokowi pada media ketika mengunjungi Pasar Palmerah, 26 Juni 2023.
Dalam pernyataannya, Jokowi membantah Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ikut terlibat menyokong ponpes di Indramayu, Jawa Barat tersebut.
Ia juga telah memerintahkan jajarannya untuk menangani kasus yang tengah jadi sorotan.