KOMPAS.com - Hari Segitiga Terumbu Karang atau Coral Triangle Day adalah perayaan untuk kawasan segitiga terumbu karang yang menjadi pusat keberagaman hayati laut dunia.
Segitiga terumbu karang mengacu pada kawasan di enam negara Asia-Pasifik, yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Niugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
Dikutip dari laman Coral Triangle Initiative, Hari Segitiga Terumbu Karang pertama kali dirayakan pada 9 Juni 2012.
Baca juga: 4 Tempat Snorkeling dan Diving di Sabang, Asyik Lihat Terumbu Karang
Tujuan Coral Triangle Day adalah untuk mengampanyekan segitiga terumbu karang sebagai kawasan ekologi yang penting secara global, sehingga lebih banyak orang yang memahami signifikansinya bagi kehidupan sehari-hari.
Menurut Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), segitiga terumbu karang memiliki 30 persen dari seluruh jenis terumbu karang yang ada di dunia, 86 persen dari spesies penyu laut, 2.228 spesies ikan, dan lebih dari 500 spesies terumbu karang.
Peneliti di seluruh dunia kerap menyebut kawasan tersebut sebagai "pusat dari keanekaragaman hayati dunia".
Dilansir WWF, Coral Triangle Day tidak hanya dirayakan di keenam negara tersebut, tetapi juga di negara-negara lain yang menikmati kekayaan laut segitiga terumbu karang.
Hari Segitiga Terumbu Karang dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti pembersihan pantai, bazar kuliner laut, pesta pantai, dan kegiatan konservasi laut.
Dikutip dari laman Pemkab Kepulauan Seribu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengadakan edukasi budidaya rumput laut untuk merayakan Coral Triangle Day.
Kegiatan yang diikuti 100 peserta itu diadakan di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu Selatan pada 7-8 Juni 2023.
Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu Devi Lidya mengatakan, peserta diberikan pengetahuan terkait jenis rumput laut, pengikatan bibit dan penanaman di kebun rumput laut.
"Kita ajak mereka turun langsung ke kebun rumput laut milik Pokdakan (kelompok budidaya ikan), agar bisa merasakan secara langsung menanam bibit rumput laut ini. Terlihat mereka antusias dan bahagia," kata Devi, Kamis (8/6/2023).
Baca juga: Sheba Ajak Masyarakat Restorasi Keindahan Terumbu Karang
Melalui kegiatan tersebut, peserta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian ekosistem laut.
"Kegiatan ini membuktikan, Kepulauan Seribu tidak hanya sebagai destinasi wisata namun sebagai edukasi untuk saling menjaga ekosistem laut," ujar Devi.
Salah satu peserta edukasi budidaya rumput laut adalah Natasya Veronica, seorang pelajar SMKN 27 Jakarta.
Dia mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut karena banyak ilmu dan pengalaman baru yang didapatkan.
"Sangat senang, karena dapat ilmu baru dan juga teman baru dari sekolah lainnya. Ini kunjungan saya yang pertama, ternyata di Jakarta ada wisata yang indah penuh dengan kekayaan alam dan ekosistem laut," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.