Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 11:44 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahwa harta dan aset Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh disita oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Dalam sebuah unggahan, disebutkan bahwa setelah dilakukan penyitaan, Surya kemudian jatuh miskin.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal harta dan aset Surya Paloh disita KPK muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 50 detik pada 27 Mei 2023 dengan judul:

SURYA P4LOH AUTO J4TUH M1SKIN SEMUA 4SET & H4RTA DIS1TA KPK—

Dalam thumbnail video terdapat tumpukan sejumlah uang, kemudian terdapat gambar Surya Paloh, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Gambar itu diberi keterangan seperti berikut:

SEMUA HARTA & ASER DISITA
SURYA PALOH AUTO LANGSUNG JATUH MISKIN

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut semau harta dan aset Surya Paloh disita oleh KPKAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut semau harta dan aset Surya Paloh disita oleh KPK

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar di thumbnail video yang memperlihatkan tumpukan sejumlah uang. Hasil gambar tersebut identik dengan yang ada di laman CNN Indonesia ini.

Dalam keterangannya gambar itu adalah momen ketika terrpidana kasus korupsi dana talangan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Samadikun Hartono mengembalikan uang negara Rp 87 miliar secara simbolis pada 2018.

Dalam perkara itu, Samadikun mengembalikan uang Rp 169 miliar kepada negara.

Sehingga, dapat dipastikan bahwa tumpukan uang itu tidak terkait dengan narasi harta dan aset Surya Paloh disita KPK.

Sementara setelah disimak sampai tuntas, tidak ditemukan informasi KPK menyita harta dan aset Surya Paloh.

Narator dalam video hanya membacakan artikel di laman Tempo.co ini dengan judul: "Daftar 12 Aset yang Disita Kejagung dari Johnny G. Plate Cs: Mobil hingga Rumah Mewah". 

Artikel tersebut membahas mengenai Kejaksaan Agung yang menyita aset dari empat orang tersangka kasus korupsi BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Keempat tersangka tersebut yakni mantan Menteri Kominfo Johnny G Plate, mantan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Achmad Latif, Dirut PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak Simanjuntak, dan Direktur PT Solitech Media Sinergy Irwan Kurniawan.

Beberapa klip dalam video juga tidak terkait dengan narasi bahwa harta dan aset Surya Paloh disita KPK.

Salah satu klip yang menampilkan pegiat media sosial, Ade Armando identik dengan yang ada di YouTube Cokro TV ini. Dalam video, Ade menyampaikan mengenai pentingnya RUU Perampasan aset untuk segera disahkan. 

Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid bahwa KPK melakukan penyitaan terhadap harta dan aset Surya Paloh. 

Kesimpulan

Narasi yang menyebut harta dan aset Surya Paloh disita KPK tidak benar atau hoaks. Dalam video yang beredar antara judul dengan isi tidak ada kesesuaian.

Narator dalam video justru membahas mengenai Kejaksaan Agung yang menyita aset dari empat orang tersangka kasus korupsi BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

[HOAKS] Pesan Berantai soal Whatsapp Gold dan Video Martinelli

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

[HOAKS] Iptu Rudiana Ditetapkan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

[KLARIFIKASI] Video Erupsi Gunung Ruang, Bukan Anak Krakatau

Hoaks atau Fakta
Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah Kepulauan Falkland yang Diperebutkan Inggris dan Argentina

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

[HOAKS] PSSI Putuskan Timnas Tidak Akan Ikut Piala AFF

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Hoaks Lingkaran Merah pada Tabung Gas Elpiji 3 Kg Tanda Keamanan, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

INFOGRAFIK: Pengibaran Bendera Palestina di Milan Bukan Dilakukan Menteri Italia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

[HOAKS] Foto Zelensky dan Istrinya Berpose dengan Tumpukan Uang

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

[VIDEO] Hoaks! Menag Minta Masyarakat Ikhlaskan Dana Haji untuk IKN

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

[HOAKS] Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Kilas Balik Kecelakaan Pesawat Garuda DC-10 di Jepang pada 1996

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

[KLARIFIKASI] Patung Lilin Paus Yohanes Paulus II, Bukan Jenazah yang Masih Utuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

[HOAKS] Shah Rukh Khan Meninggal Dunia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

[KLARIFIKASI] Konten Satire soal Elon Musk Luncurkan Ponsel Pesaing iPhone

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

[KLARIFIKASI] Konten soal Khasiat Daun Calincing Gunakan Gambar Keliru

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com