Bus yang berisi pemain Arema FC dilempari batu oleh orang tak dikenal usai pertandingan antara PSS Sleman melawan Arema FC yang digelar di Stadion Maguwoharjo pada 26 Januari 2023 malam.
Akibatnya, bus yang ditumpangi skuad Singo Edan itu mengalami pecah kaca dan pecahannya masuk ke dalam bus.
Dilansir Kompas TV, beberapa pemain Arema FC, termasuk asisten pelatih dilaporkan mengalami luka akibat insiden pelemparan batu itu.
Baca juga: Bus Arema Diserang, Keselamatan dan Keamanan Harus Dimaknai dan Dijalankan
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap dua orang yang terlibat dalam pelemparan baru itu yakni BN (22) serta NR (19).
Berdasarkan keterangan dari polisi kasus perusakan bus Arema FC diduga dipicu oleh kekecewaan atas Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan semua kompetisi sepak bola di Indonesia menjadi berantakan.
Selain Arema FC, kejadian pelemparan bus juga dialami oleh pemain dan ofisial Persis Solo ketika bertandang ke markas Persita Tangerang pada 28 Januari 2023.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kejadian itu bermula ketika bus pemain Persis Solo meninggalkan area Stadion Indomilk Arena dan akan menuju Pintu Tol Panunggangan.
Tiba-tiba sejumlah oknum suporter Persita menyerang bus yang ditumpangi oleh pemain Persis Solo dengan melempari batu.
Tujuh orang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu yakni MR (23), HK (19), IA (19), FS (21), MFM (22), DH (24), dan GR (18) sebagai tersangka.
Baca juga: Balas Dendam, Alasan Oknum Suporter Persita Lempar Batu ke Bus Persis Solo
Polisi mengungkapkan motif para oknum suporter Persita melempar batu ke bus pemain dan ofisial Persis Solo karena ingin balas dendam.
Sebab, saat Persita bertandang ke Solo pada ajang Piala Presiden 2022, suporter Persis Solo disebut melakukan sweeping terhadap suporter Persita.
Laga Persib melawan PSS Sleman pada 5 Februari 2023 diwarnai kericuhan antarsuporter kedua kesebelasan. Kericuhan itu terjadi di tribune Selatan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dari berbagai bukti yang dilaporkan oleh match commisioner didapati bukti kuat bahwa oknum suporter Persib melakukan pelemparan kepada suporter PSS yang hadir di tribune selatan.
Bentrok pun tak terhindarkan meski mampu diatasi oleh steward yang bergerak membuat barikade pemisah antara kedua kubu.
Setelah pertandingan polisi juga menangkap 11 oknum suporter yang diduga menjadi provokator. Setelah melalui tahapan pemeriksaan, diketahui bahwa 11 orang yang ditangkap itu positif mengonsumsi narkoba.
Insiden itu disidangkan Komisi Disiplin PSSI pada Selasa 7 Februari 2023. Persib dijatuhi sanksi denda sebesar Rp 50 juta.