KOMPAS.com - Teori konspirasi big pharma dan narasi yang mencatut nama filantrop Bill Gates kerap ditemukan selama pandemi Covid-19.
Pada intinya, teori itu menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 merupakan buatan manusia, tepatnya perusahaan farmasi dengan tujuan untuk menjual vaksin.
Lantas, bagaimana awal teori konspirasi big pharma dan hoaks terkait Bill Gates mencuat?
Dikutip dari artikel jurnal EMBO Reports yang diterbitkan pada April 2018, teori konspirasi muncul ketika pengetahuan atau data yang disajikan kepada publik tidak lengkap.
Kurangnya informasi yang disampaikan ke publik membuka ruang bagi misinformasi dan disinformasi.
Ada banyak bukti bahwa vaksin MMR tidak menyebabkan autisme, atau HIV menyebabkan AIDS, dan pemanasan global disebabkan oleh aktivitas manusia.
Kendati demikian, selalu ada penyangkal dan justru bersumber dari para ilmuwan.
Baca juga: Plandemic, Teori Konspirasi soal Pandemi Covid-19 di Media Sosial
Pada 1987, Peter Duesberg dari Universitas California menerbitkan sebuah makalah yang menyatakan bahwa HIV tidak berbahaya, yang kemudian jadi cikal bakal para penyangkal AIDS.
Parahnya, teori Duesberg membuat mantan Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki menolak pengobatan antiretroviral untuk pasien AIDS.
Keputusan itu menyebabkan kematian dini lebih dari 300.000 orang dengan HIV/AIDS antara tahun 2000 dan 2005.
Ada pula Andrew Wakefield, mantan ahli gastroenterologi yang telah berkampanye menentang vaksin selama 20 tahun.
Bahkan, dia menyebar ketakutan terhadap vaksin MMR dengan cara populer, yakni melalui film propaganda anti-vaksinasinya yang berjudul Vaxxed (2016).
Belakangan, mantan Presiden AS Donald Trump berulang kali membuat pernyataan konspiratif tentang pemanasan global. Seperti mengumumkan keluar dari Paris Agreement, sebuah kesepakatan internasional soal mitigasi perubahan iklim.
Lantas, mengapa teori konspirasi menyebar dan bertahan bahkan selama beberapa dekade?
Menurut penelitian psikologis, alasan mengapa manusia cenderung percaya pada teori konspirasi berasal dari kekurangan dalam cara otak kita memproses informasi.