Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Deep Blue, Kecerdasan Buatan yang Kalahkan Legenda Catur Garry Kasparov

Kompas.com - 10/02/2023, 20:30 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di bawah tatapan mata enam juta orang, juara catur dunia Garry Kasparov asal Rusia bertanding melawan aplikasi kecerdasan buatan Deep Blue, di New York, Amerika Serikat (AS) pada 10 Februari 1996.

Pertarungan dalam enam sesi itu dilaksanakan sesuai peraturan resmi. Hasilnya, Kasparov membawa pulang hadiah 400.000 dollar AS setelah menang dua kali, kalah sekali, dan seri dalam tiga pertandingan sisa.

Dilansir History, kehebatan Kasparov dalam catur memang sudah tampak sejak remaja. Ketika berusia 22 tahun, dia menjadi juara dunia termuda kompetisi catur.

Dianggap menjadi pecatur terbaik sepanjang sejarah, dia memiliki kemampuan mengejutkan lawan, dengan mengubah strategi secara tiba-tiba di tengah permainan.

Betapapun caranya bermain kerap membuat lawan bingung, Deep Blue berhasil mengalahkannya satu kali dalam enam sesi pertandingan kala itu.

Meskipun, dilansir dari situs IBM, pertandingan ulang pada 11 Mei 1997 berbeda hasil: Kasparov menang sekali, Deep Blue dua kali, dan lainnya seri.

Mengenal Deep Blue

Perusahaan teknologi IBM menjelaskan, kecerdasan buatan berkembang mulai periode 1940-an. Ilmuwan melakukannya dengan membandingkan akal manusia dengan logika mesin.

Mereka memilih catur sebagai fokus yang bisa dikembangkan. Sebab, meskipun permainan dilakukan dengan menyusun strategi yang rumit, aturan langkah catur yang sudah teratur bisa ditangakap secara sederhana oleh mesin.

Bertahun-tahun kemudian, data permainan catur para grandmaster dikumpulkan, hingga kemudian menjadi database. Tidak heran Deep Blue kaya akan langkah atau strategi permainan catur.

Meski baru bertarung dengan manusia pada era 1990-an, IBM sudah mengembangkan konsep ini pada 1950-an.

Langkah signifikan selanjutnya, mereka mempekerjakan lulusan S2 Universitas Carnegie Mellon, AS, Feng-hsiung Hsu dan Murray Campbell.

Tim yang bekerja di IBM Research itu berkembang dengan masuknya Joe Hoane, Jerry Brody, dan CJ Tan, yang kemudian menamai karya mereka sebagai Deep Blue.

Saat telah siap dioperasikan, Deep Blue mampu memprediksi hingga 200 juta kemungkinan langkah lawan dalam menggerakkan buah caturnya.

Kemenangannya atas Kasparov pada 1996 menjadi berita utama di berbagai dunia. Dampaknya, minat untuk mengembangkan kecerdasan buatan ke bidang lain pun bermunculan.

Arsitektur aplikasi Deep Blue kemudian dipakai dalam bidang lain: terkait keuangan, tren pasar, analisis risiko bisnis, hingga dinamika molekuler.

Berkas transaksi yang sebelumnya hanya tersimpan pun ditambang (data mining) dan diesktraksi menjadi kesimpulan-kesimpulan yang membantu analisi kondisi berbasis data.

IBM pun membentuk komputer lain bernama Blue Gene dan Jeopardy, sementara Deep Blue dipensiunkan di Museum Smithsonian di Washington DC, AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com