KOMPAS.com - Penipuan lowongan kerja mengatasnamakan Tokopedia kembali beredar melalui pesan WhatsApp.
Pesan yang beredar awal 2023 itu menawarkan pekerjaan paruh waktu, seperti yang diunggah oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Disebutkan bahwa pelamar hanya butuh kerja menggunakan ponsel dengan waktu kerja 10-20 menit.
Penawarannya menggiurkan karena diiming-imingi uang Rp 3.000.000 bagi pendatang baru, serta gaji Rp 200.000 hingga Rp 2.000.000 dalam satu hari.
Pesan itu juga menyertakan link di bagian bawah yang diklaim terhubung dengan admin WhatsApp Tokopedia.
Penawaran lowongan kerja itu bukan berasal dari sumber resmi.
Sejauh ini tidak ada lowongan pekerjaan yang tersedia di situs web Tokopedia.com yang merupakan situs resmi Tokopedia.
Penawaran lowongan kerja dengan gaji harian Rp 200.000 hingga Rp 2.000.000 itu telah beredar sejak tahun lalu.
Twitter @TokopediaCare (terverifikasi), pada 22 Juli 2022 menginformasikan mengenai modus penipuan lowongan kerja mengatasnamakan pihaknya.
Pelanggan Tokopedia diminta untuk berhati-hati terhadap modus penipuan semacam itu.
"Meskipun benefit yang ditawarkan menggiurkan, jangan sampai kamu terima apalagi sampai mengikuti arahannya ya," tulisnya.
Selain mengabaikan pesan, pelanggan juga sebaiknya tidak mengeklik tautan yang diberikan, serta melaporkan atau memblokir nomor tersebut.
????????????Awas Toppers! ????????????
Pernah ditawari pekerjaan dari pihak yang mengatasnamakan “SDM Tokopedia”, bisa jadi itu modus penipuan!
Meskipun benefit yang ditawarkan menggiurkan, jangan sampai kamu terima apalagi sampai mengikuti arahannya ya. pic.twitter.com/EswTs1hPNM
— TokopediaCare (@TokopediaCare) July 22, 2022
Penipuan lowongan kerja bukan hal baru. Dengan memakai nama suatu perusahaan besar, pelaku ingin menjebak orang-orang yang tengah mencari pekerjaan.
Dirangkum dari Kompas.com yang tayang 4 Desember 2022, berikut cara untuk menghindari penipuan lowongan kerja:
Langkah itu penting dicatat karena para pencari kerja merupakan sasaran empuk bagi para penipu daring.
"Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu," ujar Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.