Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Lowongan Kerja Mengatasnamakan Tokopedia Kembali Beredar

Kompas.com - 04/02/2023, 15:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Penipuan lowongan kerja mengatasnamakan Tokopedia kembali beredar melalui pesan WhatsApp.

Pesan yang beredar awal 2023 itu menawarkan pekerjaan paruh waktu, seperti yang diunggah oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Disebutkan bahwa pelamar hanya butuh kerja menggunakan ponsel dengan waktu kerja 10-20 menit.

Penawarannya menggiurkan karena diiming-imingi uang Rp 3.000.000 bagi pendatang baru, serta gaji Rp 200.000 hingga Rp 2.000.000 dalam satu hari.

Pesan itu juga menyertakan link di bagian bawah yang diklaim terhubung dengan admin WhatsApp Tokopedia.

Hoaks berulang

Penawaran lowongan kerja itu bukan berasal dari sumber resmi.

Sejauh ini tidak ada lowongan pekerjaan yang tersedia di situs web Tokopedia.com yang merupakan situs resmi Tokopedia.

Penawaran lowongan kerja dengan gaji harian Rp 200.000 hingga Rp 2.000.000 itu telah beredar sejak tahun lalu.

Twitter @TokopediaCare (terverifikasi), pada 22 Juli 2022 menginformasikan mengenai modus penipuan lowongan kerja mengatasnamakan pihaknya.

Pelanggan Tokopedia diminta untuk berhati-hati terhadap modus penipuan semacam itu.

"Meskipun benefit yang ditawarkan menggiurkan, jangan sampai kamu terima apalagi sampai mengikuti arahannya ya," tulisnya.

Selain mengabaikan pesan, pelanggan juga sebaiknya tidak mengeklik tautan yang diberikan, serta melaporkan atau memblokir nomor tersebut.

Tips menghindari penipuan lowongan kerja

Penipuan lowongan kerja bukan hal baru. Dengan memakai nama suatu perusahaan besar, pelaku ingin menjebak orang-orang yang tengah mencari pekerjaan.

Dirangkum dari Kompas.com yang tayang 4 Desember 2022, berikut cara untuk menghindari penipuan lowongan kerja:

  1. Pastikan kredibilitas perusahaan dengan mencermati nomor kontak, email atau alamat kantor yang bersangkutan.
  2. Cek kembali ke pihak perusahaan melalui situs web, media sosial, atau nomor resminya mengenai lowongan terkait.
  3. Jangan sembarangan memberikan data pribadi, seperti foto KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan NPWP sebelum memastikan informasi lowongan kerja itu valid.
  4. Jangan memberi uang. Segera tolak pekerjaan apabila dimintai sejumlah uang sebagai syarat.
  5. Hindari situs lowongan kerja yang tidak kredibel

Langkah itu penting dicatat karena para pencari kerja merupakan sasaran empuk bagi para penipu daring.

"Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu," ujar Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com